Memilih Sekolah yang Baik untuk Anak Anda

Urusan memilih sekolah untuk anak itu membingungkan ya?
Memilih sekolah di mana anak akan menghabiskan waktu setiap harinya untuk mengenyam pendidikan adalah sebuah fase penting dalam hidup orang tua. Banyak hal yang harus dipikirkan, sedangkan waktu sangat terbatas.
Orang tua zaman dulu mungkin tidak terlalu khawatir perihal memilih sekolah untuk anaknya. Mereka mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah terdekat yang uang sekolahnya masuk akal, dan mereka cenderung percaya akan kemampuan para guru untuk mendidik. Kurikulum yang ada pada masa itu sudah distandarisasi dan semua siswa diajarkan hal-hal yang kurang lebih sama, dengan metode mengajar yang mirip. Siswa di era itu diharapkan untuk berkembang dengan baik di bawah naungan satu sistem, dan ketika mereka mengalami kesulitan, mereka selalu disalahkan – kurang belajar sih! Main terus!
Dasar anak bodoh!
Semoga orangtua hari ini sudah tidak seperti itu ya.
Dengan informasi yang kita punya sekarang, kita paham bahwa anak-anak terlahir dengan segala keunikannya masing-masing. Ada anak yang mungkin terlahir cocok dengan sistem yang baku, tetapi ada juga anak yang akan sulit berkembang dalam sistem itu.
Sebuah quote terkenal yang mengatakan “Kalau kemampuan seekor ikan dinilai dari kemampuannya memanjat pohon, maka dia akan percaya bahwa dia bodoh seumur hidupnya.” sering salah diatribusikan ke Albert Einstein, tapi kesalahan tersebut tidak mengurangi kebenaran dari quote tersebut – tidak semua anak terlahir dengan kemampuan yang sama.
Anak-anak anda adalah insan yang unik dan mereka butuh disekolahkan di tempat yang dapat memunculkan potensi terbaiknya. Ini makanya proses memilih sekolah yang tepat untuk anak anda adalah sebuah perjalanan yang penting, dan mengetahui informasi yang tepat tentang sekolah yang baik adalah separuh dari perjalanan itu.
Mari kita simak faktor apa saja yang harus diperhatikan ketika ingin memilih sekolah!
Tipe Sekolah
Seperti anak-anak yang terlahir dengan segala keunikannya masing-masing, sekolahpun juga hadir dalam bentuk yang beragam. Tipe sekolah yang tersedia tergantung pada daerah tempat tinggal anda atau lokasi sekolah di mana anda berencana untuk mendaftarkan anak anda. Beberapa contoh dari tipe-tipe sekolah itu adalah sebagai berikut:
Sekolah Negeri
Setiap negara memiliki istilahnya sendiri untuk sekolah negeri seperti state school atau government school, tetapi mereka memiliki satu kesamaan – mereka didanai oleh pemerintah menggunakan pajak yang diperuntukkan bagi tujuan pendidikan.
Sebuah sekolah negeri biasanya memiliki jumlah siswa yang relatif banyak dalam kelasnya, seringkali lebih dari 20 siswa dengan jam belajar dan jadwal yang baku. Sekolah negeri juga diregulasi oleh badan pendidikan yang bekerja di bawah naungan kementrian pendidikan di setiap negara.
Biasanya, sekolah negeri tidak memungut biaya yang mahal atau malah gratis. Makanan juga biasanya disediakan untuk para siswa dengan harga murah atau tanpa dipungut biaya. Di banyak negara, pendaftaran sekolah negeri juga seringkali dijatah menurut alamat domisili sang siswa.
Sekolah negeri melayani pendidikan siswa dari usia PAUD sampai sekolah menengah atas (SMA).
Jika anak anda menjadi siswa sekolah negeri, maka dia akan menerima pendidikan yang sudah dikurasi oleh badan pendidikan negara, bertemu dengan banyak siswa lainnya yang datang dari latar belakang yang beragam, dan anda sebagai orang tua hanyak akan mengeluarkan biaya sedikit atau gratis.
Sekolah Swasta
Sekolah swasta biasanya mendapatkan pendanaan dari uang sekolah yang dibayarkan oleh para orang tua atau oleh organisasi yang terkait dengan sekolah tersebut. Lazimya, sekolah swasta tidak mendapatkan pendaan dari pemerintah, jadi bersekolah di sekolah swasta membutuhkan biaya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan sekolah negeri.
Sekolah swasta beroperasi dengan cara yang berbeda dari negara ke negara. Di beberapa negara, sekolah swasta memiliki kurikulum yang bertautan dengan standar badan pendidikan negaranya dan sekolah tersebut juga memiliki sedikit kebebasan untuk memodifikasi strukturnya. Dapat juga ditemukan sekolah swasta di negara lain yang beroperasi secara independen dan memiliki kewenangan untuk mengatur kurikulum, keuangan, dan cara pengoperasiannya.
Sekolah agama (sekolah Katolik, madrasah, dan lain-lain) biasanya bersifat swasta di beberapa jurisdiksi. Sekolah agama dapat bersifat sebagai sekolah negeri di beberapa negara dengan agama sebagai landasan konstitusinya.
Charter School
Charter school merupakan “pernikahan” antara sekolah negeri dan sekolah swasta, di mana sekolah tersebut menerima pendaan dari pemerintah, namun bebas untuk menentukan arahan dan cara beroperasinya.
Meskipun charter school memiliki kebebasan tersebut, sekolah tersebut tetap dituntut untuk bertanggung jawab terhadap kemaslahatan dan pencapaian akademis para siswanya kepada badan pendidikan.
Kurikulum
Orang seringkali mengukur kesuksesan sebuah sekolah dari jenis kurikulum yang ditawarkan. Itu masuk akal, karena kurikulum menentukan pengalaman holistik para siswa dalam kehidupan belajarnya. Sebagai orang tua, tugas anda adalah untuk mengerti kebutuhan dan kesukaan unik setiap anak, dan mempertimbangkannya ketika berencana untuk mendaftarkan anak ke suatu sekolah.
Berikut adalah 2 contoh kurikulum berstandar internasional yang banyak diadopsi oleh sekolah-sekolah di seluruh dunia:
Cambridge Assessment International Education
Dirancang oleh universitas Cambridge di Britania Raya, kurikulum ini diakui kualitasnya oleh banyak negara. Kurikulum Cambridge yang sudah teruji reputasinya ini, mendidik para siswa dalam 4 disiplin secara menyeluruh – Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Pengetahuan Budaya, dan Bahasa. Sudah ada sekitar 10,000+ sekolah yang menerapkan kurkulum Cambridge di seluruh dunia.
Kurikulum ini melatih kemampuan siswa untuk berpikir kritis, melakukan riset, dan menganalisa. Ijazah Cambridge (A-Level) sesuai untuk para siswa yang tahu apa yang dia inginkan ketika melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Mereka juga memiliki sedikit kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang akan ditekuninya, menurut kecenderungan dan ketertarikan masing-masing.
Siswa-siswa yang dididik dengan kurikulum Cambridge tentu memiliki keuntungan tersendiri yang membedakan mereka dari rekan-rekannya yang dididik dengan kurikulum yang cenderung bersifat lokal.
International Baccalaureate (IB)
Rangka pendidikan ini dirumuskan di Swiss dan sudah diadopsi oleh lebih dari 4,500 negara di dunia. Siswa yang belajar dalam program IB lebih bebas dalam merancang perjalanan pendidikannya jika dibandingkan dengan kurikulum Cambridge.
Selain dari mata pelajaran akademis, siswa juga didorong untuk menjadi pemikir mandiri dengan cara memilih project-project yang disenangi sambil dibimbing oleh para guru.
Ijazah IB diakui oleh para institusi pendidikan internasional, jadi para siswa IB dapat bersaing dengan baik secara global.
Metode pendidikan STEM juga dapat menjadi suatu pertimbangan ketika memilih sekolah, karena pendidikan STEM bersifat progresif, relevan dengan masa kini, dan banyak dibutuhkan di dunia yang bersifat digital. Sekolah-sekolah di berbagai negara mulai mengimbuhkan disiplin metodologi STEM di kelas IPA dan matematikanya.
Orang tua juga wajib untuk memperhatikan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang ditawarkan calon sekolah anak. Ketersediaan aktivitas ekstra kurikuler yang beragam dapat memperkaya pengalaman anak dalam belajar di sekolah dan akan menunjang pendidikannya secara keseluruhan. Jika memungkinkan, pilih sekolah yang menawarkan program STEM, olahraga, dan kegiatan kesenian yang dapat mengakomodir ketertarikan anak.
Populasi Kelas & Keberagaman
Populasi kelas dan keberagaman di sekolah adalah 2 faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas kegiatan belajar. Para pendidik dan sekolah-sekolah di seluruh dunia kini semakin sadar akan efek positif yang dapat ditimbulkan ketika memprioritaskan kedua faktor ini.
Populasi Kelas
Sebuah studi yang dilakukan di penghujung dekade 1980 mengenai pengurangan jumlah murid dalam suatu kelas di Tennessee yang dinamakan Student Teacher Achievement Ratio (STAR) menunjukkan korelasi langsung antara jumlah populasi kelas yang kecil dan pencapaian siswa.
Studi tersebut membandingkan efektivitas sesi belajar antara dua kelas dengan jumlah siswa berbeda. Satu kelas diisi oleh 15 siswa dan kelas lainnya diisi oleh 22 siswa, dan tenaga pengajar mengisi kedua kelas tersebut secara acak. Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa kelas dengan jumlah siswa yang lebih sedikit memiliki performa yang relatif lebih baik dibandingkan kelas dengan jumlah siswa yang banyak. Secara kuantitatif, pencapaian akademis kelas kecil tersebut dapat dibandingkan dengan siswa-siswa yang mendapatkan pembelajaran ekstra selama 3 bulan di sekolah.
Hasil tersebut masuk akal, karena ukuran kelas yang lebih kecil membuat tenaga pengajar untuk lebih bisa fokus ke setiap siswanya di jam belajar. Ukuran kelas yang lebih kecil juga dapat mengurangi gangguan yang berpotensi terjadi di setiap sesi belajar.
Keberagaman
Populasi dunia yang semakin fasih akan teknologi digital memperbolehkan setiap individunya untuk saling terhubung, dan fakta ini berarti setiap anak yang memiliki akses ke teknologi tersebut akan banyak terekspos ke berbagai macam budaya dan fitur etnis. Keberagaman tidak hanya meliputi etnis, ras, dan warna kulit, tetapi juga kepercayaan, status sosio-ekonomi, dan bahasa ibu.
Siswa yang merasa “terwakili” oleh para teman sekolah dan gurunya akan merasa nyaman berada di sekolah. Rasa kebersamaan antara para siswa dan tenaga pengajar dapat menghasilkan pengalaman yang baik untuk para pelajar, dan hal itu akan memotivasi mereka untuk tetap bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang berharga.
Tenaga Pengajar & Fasilitas Sekolah
Kelengkapan fasilitas sekolah dan kualitas tenaga pengajar dapat menunjang situasi belajar yang kondusif. Faktor-faktor ini penting ketika anda sedang dalam proses memilih sekolah untuk anak anda.
Tenaga Pengajar Berkualitas
Seorang guru yang berkualitas adalah seseorang yang sabar, baik hati, penuh pengetahuan, dan dapat berkomunkasi secara efektif. Kualitas-kualitas tersebut juga diharapkan untuk “menurun” ke setiap pelajar yang belajar dibawah naungan guru tersebut. Ingat, otak anak-anak anda di usia sekolah bersifat selayaknya “spons”, di mana otak akan menyerap banyak informasi dan stimulus yang ada di sekelilingnya.
Sebagai orang tua, adalah sebuah kewajiban untuk mengunjungi setiap sekolah yang dianggap sebagai prospek, bertemu dengan para kepala sekolah dan tenaga pengajarnya, dan banyak bertanya.
Apa saja kualifikasi formal para guru di sini? Bagaimana cara mereka menyelesaikan konflik antar pelajar? Bagaimana caranya jika ingin berkomunikasi dengan para guru? Bagaimana setiap mata pelajaran diajarkan?
Seorang guru yang baik akan menunjukkan antusiasme dan semangat mengajar. Mereka juga harus bisa menenagkan segala kekhawatiran yang dimiliki setiap orang tua. Ingat, komunikasikan kekhawatiran anda dan ajukan banyak pertanyaan.
Yang terakhir, cari sekolah yang dilengkapi dengan tenaga pengajar yang paham prosedur-prosedur penolongan pertama seperti CPR dan Heimlich Maneuver untuk keadaan darurat, serta paham akan alergi-alergi lazim dan cara menanggulanginya.
Fasilitas Sekolah
Tergantung dari domisili dan status sosio-ekonomi anda, kebutuhan fasilitas sekolah untuk anak anda mungkin akan beragam.
Untuk anda yang tinggal di daerah tropis, mungkin sesuatu yang sesederhana kipas angin di dalam kelas sudah mencukupi. Namun untuk anda yang tinggal di negara empat musim, mungkin sekolah tersebut membutuhkan pemanas ruangan.
Patut diperhatikan juga bahwa di dunia yang semakin bersifat digital ini, sekolah-sekolah juga perlu memiliki fasilitas-fasilitas yang menunjang pendidikan IT. Komputer-komputer dengan fitur terkini, koneksi WiFi, dan tablet elektronik dapat dianggap sebagai kebutuhan dasar di beberapa situasi.
Penting juga untuk diperhatikan untuk para orang tua dengan anak berkebutuhan khusus atau menyandang status disabilitas, untuk memilih sekolah yang dilengkapi infrastruktur yang dapat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan tersebut. Lerengan, pegangan tangga, huruf Braille, dan fitur aksesibilitas umum menjadi hal-hal yang dianggap kebutuhan dasar setiap sekolah masa kini.
Sekolah swasta dengan biaya mahal lazimnya memilik fasilitas lebih lengkap, seperti pendingin dan penghangat ruangan. Sekolah-sekolah dengan tipe tersebut juga dapat dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti gym yang lengkap, kolam renang, trek berlari, dan lapangan multi-fungsi.
Bersekolah di sekolah seperti itu memang nyaman, tetapi jangan sampai keadaan ekonomi anda terkompromi hanya karena ingin menyekolahkan anak-anak anda di tempat seperti itu. Ingat, jika kebutuhan dasar jasmani dan rohani anak-anak anda sudah terpenuhi, maka mereka dapat bertumbuh kembang dengan baik di sekolah yang layak.
Budget
Faktor keuangan adalah salah satu faktor terpenting untuk para orang tua yang sedang memilih sekolah untuk anaknya.
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, sekolah negeri biasanya memungut biaya yang kecil (atau seringkali gratis), sedangkan sekolah swasta cenderung membanderol dirinya dengan harga tinggi – seperti sekolah Collège Alpin Beau Soleil, Switzerland yang memungut biaya lebih dari Rp. 2,000,000,000 (dua miliar rupiah) untuk uang sekolah tahunannya.
Maka dari itu, perencanaan keuangan yang baik merupakan hal yang penting ketika anda ingin mendaftarkan anak anda ke sekolah-sekolah swasta, karena uang sekolahnya saja dapat menghabiskan separuh dari pendapatan keluarga setiap bulannya.
Orang tua murid mungkin dapat menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk ditabung atau membeli asuransi pendidikan. Dana yang ditabung mungkin tidak akan berbunga banyak dalam waktu dekat dibandingkan dengan dana yang diinvestasikan dalam skema asuransi pendidikan. Namun, asuransi pendidikan bukan tanpa resikonya karena dana yang tersebut akan dikelola oleh badan keuangan sebagai dana investasi.
Apapun yang anda pilih untuk mempersiapkan diri secara finansial, ingat bahwa biaya sekolah anak jangan sampai terlalu membebani keuangan keluarga sampai keadaan di rumah menjadi kurang nyaman. Patut diperhatikan bahwa anak-anak akan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dibandingkan di sekolah, jadi kebutuhan dasarnya (sandang, pangan, papan) dan anggota keluarga lain di rumah harus tetap menjadi prioritas utama.
Lokasi
Di manapun anak anda akan bersekolah nantinya, lokasi adalah sebuah faktor besar yang akan mempengaruhi keputusan anda. Lokasi mempengaruhi jarak dan waktu tempuh, aksesibilitas, dan kenyamanan anak-anak anda. Alamat domisili anda juga seringkali menjadi sebuah faktor yang mempengaruhi lokasi sekolah-sekolah yang bisa menerima anak anda sebagai siswa, seperti yang diatur oleh peraturan-peraturan negara masing-masing. Lazimnya, sekolah swasta dan charter school dapat menerima siswa-siswa dari manapun, terlepas dari kode posnya.
Jika anda memiliki kendaraan pribadi, maka lokasi sekolah anak anda mungkin tidak akan menjadi sebuah isu. Tetapi jika anak anda harus mengandalkan transportasi publik untuk bersekolah, maka sekolah tersebut harus berada di lokasi yang baik – seperti dekat dengan layanan kesehatan publik, kantor polisi, dan stasiun pemadam kebakaran.
Kesimpulan
Banyak faktor yang patut dipertimbangkan ketika berencana memiih sekolah untuk para buah hati, dan seringkali hal itu membingungkan. Ada baiknya jika anda dapat menyisihkan waktu untuk membuat daftar prioritas berdasarkan faktor-faktor di atas, dan jangan lupa untuk menjadikan sifat, kecenderungan, bakat, dan ketertarikan anak anda sebagai prioritas utama.