Oct 27, 2022
Cara Membantu Anak Anda Semangat Belajar
Sebagai orang tua, apakah Anda sering merasa kesulitan untuk membuat anak Anda tetap tertarik untuk belajar? Tidak heran karena anak-anak dikelilingi dengan gangguan dalam bentuk permainan, aplikasi media sosial, dan banyak gangguan lain yang mungkin membuat mereka menjauh dari belajar.
Hilangnya minat belajar mereka dapat dikaitkan dengan banyak hal, termasuk tekanan tinggi dari orang tua, rutinitas belajar yang membosankan, kesulitan mengikuti teman sebaya, distraksi digital yang berlebihan, dan perasaan putus asa dalam mencapai kesuksesan akademik.
Sebenarnya kita tahu bahwa tidak ada yang menyukai perasaan tertinggal di kelas, terutama ketika anak-anak sering dibandingkan dengan teman sekelasnya oleh orang tua mereka sendiri atau bahkan guru. Tidak heran, hal ini cukup sering terjadi di sekolah dan akhirnya mengakibatkan rasa tidak nyaman dari siswa dari segala usia.
Tentu saja, menyita semua hal menyenangkan dari anak Anda bukanlah solusi karena hal tersebut akan meningkatkan kebencian terhadap belajar, akan tetapi bagaimanakah caranya Anda dapat menetapkan batasan dengan mereka dan memastikan keberhasilan akademis untuk masa depan anak-anak Anda?
Dalam artikel ini, kita akan melihat mengapa dan bagaimana cara mengatasi penurunan minat belajar untuk anak-anak Anda agar mereka bisa termotivasi untuk tahun ajaran berikutnya.
Hal-Hal Penting yang Perlu Diketahui
Sebelum memberikan bantuan kepada buah hati Anda, sangat penting untuk mengetahui alasan di balik kurangnya keterlibatan mereka dan menyusun strategi belajar yang optimal untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti yang disebutkan sebelumnya, hilangnya minat anak-anak Anda dalam belajar dapat disebabkan oleh beberapa alasan, dan sebagai orang tua, penting untuk mulai mengenali tanda-tanda ini untuk menerapkan solusi logis bagi buah hati Anda.
Rutinitas Belajar yang Membosankan
Dalam hal rutinitas belajar, biasanya kebiasaan anak-anak adalah sebagai berikut: menghadiri kelas, melakukan sesi tatap muka dengan tutor, menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengerjakan PR, dan ulang lagi. Siklus ini dapat membuat anak-anak anda bosan, belum lagi adanya tambahan tekanan untuk prestasi akademik dan persaingan dengan teman sebaya yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan.
Anak-anak adalah makhluk yang ingin tahu yang dipenuhi dengan pertanyaan tanpa akhir, jadi kita tahu rasa ingin tahu mereka itu ada. Tinggal bagaimana kita bisa menumbuhkan dan menyalakan kembali keinginan mereka untuk belajar.
Serius, coba tanyakan berapa kali orang tua ditanyai dengan kata "mengapa" dalam sehari oleh anak-anaknya - jawabannya adalah, banyak.
Cara lain untuk melihat ini dari perspektif yang berbeda adalah dengan memikirkan bagaimana kita saja yang orang dewasa sering merasa bosan dengan rutinitas kerja yang berulang-ulang.
Email, panggilan, rapat, dan kemudian kembali ke bilik pada hari berikutnya. (Jika Anda memerlukan referensi visual, lihatlah adegan dari Spongebob di mana Squidward mengulangi rezim yang sama setiap hari). Walaupun mungkin beberapa orang dapat menikmati stabilitas ini, siklus ini sering menyebabkan kurangnya rasa semangat yang mengakibatkan burnout. Prinsip yang sama berlaku untuk anak-anak seperti halnya untuk orang dewasa.
Tekanan untuk Keberhasilan Akademik
Pada umumnya, memang benar ada beberapa orang yang menikmati persaingan, akan tetapi banyak orang lain juga yang berpikir sebaliknya. Namun, sebagian besar dapat setuju bahwa tidak ada yang suka berada dalam posisi tertekan secara terus-menerus sehingga Anda mulai membandingkan diri Anda dengan orang lain.
Sebagai orang tua, wajar saja apabila Anda menginginkan anak-anak Anda berjuang untuk kesuksesan akademis. Namun, berhati-hatilah dalam menetapkan standar yang tidak dapat dicapai dan terus-menerus membandingkan buah hati Anda dengan teman sekelas mereka. Walaupun banyak orang tua yang memilih metode pendisiplinan seperti ini untuk anak-anak mereka, hal tersebut malah sering menjadi bumerang dan merendahkan kinerja anak di kelas.
Saat menetapkan target nilai untuk anak-anak Anda, wajib diingat bahwa setiap orang dapat meresap ilmu dengan kecepatan yang berbeda. Dan hal tersebut bukanlah hal yang buruk!
Sebagai contoh, mungkin murid A hanya memerlukan dua sesi pelajaran untuk menguasai topik matematika yang mencakup pecahan dasar, sedangkan beberapa murid yang lain mungkin memerlukan waktu lebih lama dari itu, dan hal tersebut sangatlah normal!
Dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan sang buah hati, Anda juga dapat menyesuaikan metode pembelajaran khusus yang sesuai dengan kebutuhan mereka berdasarkan informasi ini.
Disaat Anak tidak Melihat Manfaat Belajar
Sebagai orang dewasa, ketika kita menyelesaikan tugas-tugas tertentu, apakah sering bertanya pada diri sendiri "mengapa saya repot-repot mengerjakan ini ya?" Artinya, proses decision-making kita biasanya didasarkan pada prioritas kepentingan task tersebut. Dengan kata lain, pekerjaan tersebut sebenarnya bermanfaat atau tidak sih?
Demikian pula, anak-anak juga memiliki pola pikir yang sama dimana mereka akan menempatkan kegiatan yang mereka anggap tidak berguna pada prioritas terendah. Tentu saja, sebagai orang dewasa kita menyadari pentingnya belajar dan pencapaian akademis untuk masa depan dan jenjang karir di masa depan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi para orang tua untuk memberi tahu anak-anak nilai pendidikan sangat berkontribusi pada kehidupan kita.
Jadi Anda mungkin berpikir, bagaimana saya bisa membuat mereka memahami pentingnya mencapai nilai tinggi? Nah, caranya adalah dengan menjelaskan dengan cara yang cukup sederhana untuk mereka pahami. Daripada memaksa mereka untuk belajar sehingga mereka bisa mendapatkan nilai A+, dorong mereka untuk melihat arti dalam setiap materi pembelajaran.
Jelaskan kepada mereka bagaimana matematika dapat digunakan dalam membantu mereka membuat keputusan kehidupan nyata ketika mencoba memilih penawaran terbaik saat sedang berbelanja di toko. Atau bagaimana biologi dapat digunakan untuk memahami tubuh mereka dan cara merawatnya. Dengan menekankan penerapan pelajaran-pelajaran ini dalam skenario kehidupan nyata, anak-anak Anda akan menyadari bahwa kegiatan belajar sebenarnya lebih dari sekadar mendapatkan nilai bagus.
Apa Saja Aktivitas Belajar yang Dapat Dilakukan?
Nah, setelah kita memiliki beberapa gagasan tentang mengapa proses pembelajaran bisa melambat di kalangan anak-anak, mari kita beralih ke bagaimana cara meningkatkan minat belajar anak-anak Anda.
Anak-anak adalah makhluk yang aktif dan pada umumnya memang lebih suka melakukan kegiatan belajar interaktif daripada hanya duduk di meja dan mendengarkan pelajaran.
Aktivitas bonding yang baik bagi orang tua dan anak-anak adalah untuk mengeksplorasi kegiatan yang menyenangkan yang dapat memicu minat belajar mereka!
Berikut adalah beberapa kegiatan belajar menyenangkan yang bisa Anda terapkan:
Game Edukasi
Permainan edukatif adalah sebuah opsi yang bagus ketika metode tradisional dengan kertas dan pensil tidak cukup untuk membuat si buah hati tertarik dalam materi pembelajaran. Selain itu, permainan online merupakan alat yang baik ketika sedang mencoba mengajari anak-anak tentang logika, cara berpikir kritis, dan keterampilan lainnya.
Sebuah metode populer yang telah diterapkan oleh banyak guru-guru adalah kuis Kahoot. Dengan menggunakan platform ini, murid-murid dapat berpartisipasi melalui gadget mereka dan mereka tidak perlu merasa malu apabila memberikan jawaban yang salah karena setiap siswa dapat bergabung menggunakan nama panggilan yang tidak memberikan identitas. Alhasil, semua peserta kuis tersebut tidak merasa takut atau segan untuk memberikan jawaban saat ikut serta dalam game Kahoot.
Selain itu, ada banyak pilihan aplikasi dan situs web yang bagus untuk mendidik anak tentang matematika, sains, sejarah, kesehatan, geografi, dan banyak lagi. Biasanya, alur permainan tersebut mengarahkan pemain untuk memecahkan rumus matematika atau menjawab trivia sejarah untuk melanjutkan ke babak berikutnya atau naik level.
Ini adalah metode yang bagus untuk membuat anak-anak tetap terlibat dalam proses belajar karena mereka sebenarnya semangat untuk bermain game, tidak menyadari bahwa di sepanjang jalan mereka sedang memperoleh keterampilan yang berguna.
Pembelajaran di Luar Ruangan
Ketika harus duduk di ruangan selama berjam-jam sambil mencoba menyerap informasi baru, tentunya hal tersebut dapat membuat kita cepat bosan, terutama pada anak-anak. Hal ini dapat menurunkan semangat mereka untuk belajar dan sejujurnya, dapatkah kita menyalahkan mereka?
Banyak sekolah saat ini yang menerapkan pembelajaran diluar kelas dimana guru dan siswa membahas materi pembelajaran di lingkungan luar. Dengan mengimplementasikan sedikit perubahan pemandangan, siswa dapat merasa lebih segar dan tidak lesu dalam mencerna materi pembelajaran baru. Cobalah melakukan hal yang sama dengan anak-anak Anda dan ikuti sesi les di halaman belakang atau taman umum untuk meningkatkan semangat belajar anak-anak Anda.
Contoh yang bagus adalah dengan pergi ke luar untuk mengajari anak-anak Anda tentang berbagai jenis batu dan tanah untuk belajar geologi. Jika Anda beruntung dan tinggal di dekat laut dengan keanekaragaman flora dan fauna, luangkanlah waktu untuk mempelajari topik sains di luar kelas dan pelajari berbagai jenis kehidupan laut seperti anemon, kumpulan ikan, kerang, dan banyak lagi.
Karya Wisata
Serupa dengan poin sebelumnya, menjadwalkan field trip dengan anak Anda dapat meningkatkan minat belajar karena dapat menghilangkan rasa kebosanan.
Cocok untuk pelajaran sejarah, melakukan perjalanan museum dapat memicu minat untuk mempelajari peristiwa masa lalu, monumen penting, artefak, lukisan, dan lain-lain. Hal ini sangat bermanfaat terutama pada anak-anak yang telah menunjukkan minat di bidang seni, sastra, dan sejarah. Meskipun tidak ideal untuk melaksanakan karya wisata setiap hari untuk anak-anak, penting untuk diingat bahwa hal tersebut bagus untuk diadakan sesekali.
Anggap saja sebagai orang dewasa, kita seringkali bosan dengan suasana kantor yang sama dan rutinitas yang berulang. Perjalanan bisnis atau konferensi kerja yang dapat menambah wawasan untuk meningkatkan pengetahuan kita bisa menjadi suguhan yang menyenangkan di tengah rutinitas kerja yang monoton. Hal yang sama berlaku untuk anak-anak, dan dapat membantu menyalakan kembali rasa keinginan belajar mereka.
Bahan Materi yang Mudah Dicerna
Mengejar prestasi akademik bisa menjadi sebuah proses yang menakutkan, terutama ketika anak-anak melihat banyaknya materi yang harus mereka kuasai dalam rentang waktu satu semester. Cara meminimalkan rasa kecemasan mereka dapat dilakukan dengan memecah-mecahkan materi pembelajaran menjadi beberapa bagian yang akan lebih mudah untuk dikelola.
Misalnya, ketika belajar matematika, daripada menekankan pada seluruh sistem penghitungan, cicilkan materi - materi pembelajaran agar mereka dapat benar-benar fokus memahami setiap mata pelajaran dalam bentuk potongan-potongan kecil. Pastikan juga untuk memasukkan permainan menyenangkan yang terkait dengan topik pembelajaran seperti teka-teki, perburuan harta karun, dan variasi lainnya untuk menghindari kebosanan dan kehilangan motivasi. Ingat seperti yang disebutkan sebelumnya, anak-anak sangat senang bermain game, sehingga mereka bahkan tidak menyadari bahwa mereka mendapatkan pengetahuan dalam prosesnya.
Gunakan semua alat ini secara strategis agar anak-anak Anda tetap terlibat dan fokus pada materi yang ada.
Hal-hal yang Perlu Diingat
Sekarang, setelah Anda memiliki semua informasi ini, pastikan untuk menggunakannya agar bisa meningkatkan efisiensi belajar dan menghindari hilangnya motivasi selama proses pembelajaran. Sebagai orang tua, membuat anak Anda duduk dan belajar bisa menjadi tugas yang sulit, namun, dengan menerapkan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan aktivitas yang interaktif, ini dapat membantu mereka dan mengurangi kurangnya minat untuk belajar.
Selain itu, penting juga untuk menyadari bahwa ada banyak percobaan dan kesalahan yang datang dengan menemukan rutinitas belajar yang tepat untuk anak-anak Anda. Oleh karena itu, penting untuk bersabar tidak hanya dengan anak-anak Anda, tetapi juga dengan diri sendiri saat Anda melalui perjalanan ini. Bagaimanapun, menemukan rencana studi yang berhasil adalah momen pembelajaran dalam sendirinya.
Terakhir, hargai waktu untuk istirahat dari belajar dan carilah hobi lain yang dimiliki oleh anak Anda. Terkadang, yang dibutuhkan hanyalah sedikit istirahat dari buku untuk mencegah kelelahan dari belajar.
Sebagai orang tua, ini akan menjadi kesempatan bagus untuk mengeksplorasi minat mereka di luar kelas yang bisa jadi dibidang olahraga, musik, memasak, dan lain-lain.
Di Timedoor Academy, kami menawarkan berbagai macam pelajaran seputar coding yang bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk anak-anak Anda. Kurikulum kami tersedia untuk siswa yang ingin mempelajari dasar-dasar ilmu komputer dan menyelesaikan proyek yang menyenangkan seperti membuat game, situs web, dan aplikasi seluler mereka sendiri.
Apabila ingin bertanya mengenai Timedoor Academy, kunjungi halaman ini dan guru kami akan membantu Anda dan si kecil memulai penjelajahan ke dunia coding.