May 20, 2025

Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak dengan Coding di 2025

Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak dengan Coding di 2025 image

Kepercayaan diri adalah hal penting yang perlu dikembangkan sejak dini pada setiap anak. Namun, bagi anak yang introvert, membangun rasa percaya diri bisa menjadi tantangan tersendiri. Anak introvert cenderung lebih pendiam, menyukai waktu sendiri, dan mungkin merasa canggung dalam situasi sosial. Salah satu cara meningkatkan kepercayaan diri anak yang efektif adalah melalui kegiatan coding. Artikel ini akan membahas bagaimana coding dapat menjadi media yang mendukung perkembangan anak introvert, sekaligus memberikan tips tentang cara meningkatkan kepercayaan diri anak secara umum.

Memahami Anak Introvert dan Tantangan Kepercayaan Diri

cara meningkatkan kepercayaan diri anak

Anak introvert biasanya lebih suka beraktivitas sendiri atau dalam kelompok kecil, dan mereka lebih menikmati waktu tenang untuk berpikir dan berkreasi. Dalam lingkungan sosial yang luas, mereka mungkin merasa kurang nyaman atau sulit mengekspresikan diri, yang dapat berdampak pada rasa percaya diri mereka.

Cara meningkatkan kepercayaan diri pada anak introvert bukan berarti harus memaksa mereka menjadi ekstrovert, tapi membantu mereka menemukan cara yang sesuai untuk merasa nyaman dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Di sinilah coding bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat.

Coding sebagai Media Membangun Kepercayaan Diri Anak Introvert

Coding adalah aktivitas yang memungkinkan anak belajar dan berkreasi dalam suasana yang terkontrol dan tidak menekan. Beberapa hal berikut menjelaskan bagaimana coding bisa orang tua dalam mengaplikasikan cara meningkatkan kepercayaan diri anak:

1. Ruang Kreatif untuk Ekspresi Diri

Coding memberikan kesempatan kepada anak untuk menuangkan ide dan imajinasi mereka ke dalam bentuk nyata, seperti game, animasi, atau aplikasi sederhana. Anak introvert yang mungkin kesulitan mengekspresikan diri secara verbal, bisa menyalurkan kreativitas mereka melalui coding. Melihat hasil karya sendiri tentu sangat memuaskan dan meningkatkan rasa percaya diri.

2. Pembelajaran Berbasis Proyek yang Terukur

Dalam coding, anak belajar melalui proyek yang jelas dan terukur. Setiap langkah coding yang berhasil membuat anak merasa pencapaiannya nyata. Proses ini membangun keyakinan bahwa mereka mampu mengatasi tantangan dan menyelesaikan masalah.

3. Fokus pada Keterampilan Individual

Coding mengizinkan anak introvert untuk bekerja secara mandiri dengan fokus pada pemecahan masalah. Tanpa tekanan sosial yang berlebihan, mereka bisa lebih leluasa belajar dan berkembang dengan cara mereka sendiri. Hal ini memperkuat rasa percaya diri karena anak tahu mereka bisa berhasil tanpa harus mengikuti tekanan kelompok.

4. Lingkungan Belajar yang Mendukung

Platform belajar coding yang ramah anak dan komunitas kecil memungkinkan anak introvert merasa aman dan diterima. Mereka bisa berinteraksi sesuai kemampuan dan kenyamanan mereka, tanpa harus merasa terbebani oleh ekspektasi sosial yang tinggi.

Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Secara Umum

Selain menggunakan coding sebagai media, ada beberapa alterantif lain yang bisa dilakukan orang tua dan pendidik sebagai cara meningkatkan kepercayaan diri anak, khususnya bagi anak introvert:

1. Kenali dan Hargai Keunikan Anak

Setiap anak berbeda, dan penting untuk menerima karakter anak tanpa memaksakan perubahan. Menghargai keunikan anak membantu mereka merasa diterima dan percaya diri menjadi diri sendiri.

2. Berikan Dukungan Positif dan Apresiasi

Memberikan pujian yang tulus atas usaha dan pencapaian anak dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri. Fokus pada proses belajar, bukan hanya hasil akhir.

3. Dorong Anak Mengambil Risiko yang Sesuai

Biarkan anak mencoba hal-hal baru dalam lingkungan yang aman. Pengalaman berhasil melewati tantangan akan membangun rasa percaya diri mereka.

4. Latih Keterampilan Sosial secara Bertahap

Bantu anak introvert berlatih berinteraksi dalam situasi sosial yang nyaman dan terkontrol. Misalnya, ikut klub kecil atau kegiatan yang sesuai minat mereka.

5. Jadilah Contoh yang Baik

Orang tua yang menunjukkan sikap percaya diri dan positif akan menjadi contoh bagi anak untuk meniru.

Mendukung Anak dengan Program Coding yang Menyenangkan

Ingin tahu detail program? Image

Ingin tahu detail program?

Untuk memaksimalkan manfaat coding dalam cara meningkatkan kepercayaan diri anak, pilihlah program belajar coding yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan metode yang menyenangkan dan mudah dipahami. Timedoor Academy adalah salah satu program yang menawarkan pendekatan seperti ini.

Timedoor Academy menyediakan kelas coding yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak, serta mendampingi anak belajar dengan cara yang interaktif dan penuh semangat. Orang tua pun bisa merasakan tenang karena metode pembelajaran yang digunakan sangat ramah untuk anak introvert sekalipun.

Selain itu, Timedoor Academy menyediakan free trial class sehingga anak dan orang tua bisa mencoba belajar coding tanpa komitmen. Ini memberikan kesempatan bagi anak untuk merasakan pengalaman belajar coding yang menyenangkan dan mendukung pengembangan kepercayaan diri mereka.

Artikel Lainnya

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Kabupaten Badung
Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Kabupaten Badung
Suasana pelatihan koding dan kecerdasan artifisial di Kabupaten Badung terasa berbeda pagi itu. Deretan guru sekolah dasar tampak antusias menatap layar laptop mereka, beberapa berdiskusi sambil tersenyum, dan sebagian lain mencatat dengan serius setiap materi yang disampaikan oleh tim pendamping dari Timedoor Academy. Bukan sekadar pelatihan teknologi biasa, kegiatan ini menjadi langkah nyata bagaimana dunia pendidikan di Badung beradaptasi dengan perkembangan zaman, membekali para guru dengan keterampilan koding dan pemahaman kecerdasan artifisial (AI) sebagai bekal menghadapi era digital yang semakin pesat. Mempersiapkan Guru dan Siswa Menghadapi Era Digital Suasana pelatihan dipenuhi semangat para guru yang antusias belajar koding dan penerapan AI. Dari layar laptop di ruang pelatihan, semangat transformasi pendidikan lahir di Kabupaten Badung. Pelatihan yang dilaksanakan sejak 22 September hingga 1 Oktober 2025 ini merupakan bagian dari upaya besar Pemerintah Kabupaten Badung untuk menyiapkan generasi muda yang tidak hanya melek digital, tetapi juga mampu berpikir kritis dan kreatif. Melalui kegiatan bertajuk “Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Guru Sekolah Dasar”, sebanyak 100 guru dari 50 sekolah dasar mengikuti pembekalan intensif yang mencakup materi berpikir komputasional, koding, literasi digital, dan penerapan AI dalam pembelajaran sehari-hari. Dampaknya diproyeksikan akan menjangkau lebih dari 5.000 siswa di seluruh Kabupaten Badung, yang akan merasakan manfaat langsung dari pembelajaran berbasis teknologi modern. Langkah progresif ini menjadi bukti nyata keseriusan Kabupaten Badung dalam menindaklanjuti arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait integrasi pembelajaran teknologi ke dalam kurikulum sekolah dasar. Jika tahun sebelumnya pelatihan serupa hanya diikuti oleh 10 guru, kini cakupannya meningkat sepuluh kali lipat. Lonjakan ini bukan hanya angka, tetapi juga simbol dari komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Badung dalam mendorong transformasi pendidikan di tingkat dasar. Peran Timedoor Academy sebagai Mitra Strategis Para guru berkolaborasi memahami dasar berpikir komputasional dan logika pemrograman. Dengan pendekatan praktis, konsep koding kini terasa dekat dan mudah diterapkan di ruang kelas. Dalam pelaksanaannya, Timedoor Academy dipercaya menjadi mitra strategis yang mendampingi seluruh proses pelatihan. Sebagai lembaga pendidikan yang telah berpengalaman lebih dari lima tahun dalam mengembangkan program koding untuk anak dan guru, Timedoor Academy menghadirkan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan aplikatif. Para fasilitator membantu guru memahami konsep dasar logika pemrograman, cara berpikir komputasional, hingga penerapan sederhana AI yang bisa diintegrasikan ke dalam kegiatan belajar mengajar. Suasana pelatihan terasa hangat namun bersemangat. Guru-guru tidak hanya belajar dari materi, tetapi juga saling berbagi ide dan pengalaman tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna. Kabupaten Badung, Pelopor Pendidikan Digital di Bali Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Badung, Ibu Rai Twisjayanti, memberikan sambutan pembuka dan apresiasi atas antusiasme para guru yang menjadi pionir pembelajaran digital di Bali. Menurut Ibu Rai Twisjayanti, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Badung, keberhasilan program ini sangat bergantung pada semangat para guru yang menjadi ujung tombak perubahan. “Keberhasilan program ini bukan hanya bergantung pada materi dan pendampingan yang diberikan, tetapi juga pada semangat dan partisipasi aktif dari Bapak/Ibu guru. Melalui tangan Bapak/Ibu, generasi penerus kita tidak hanya akan mahir dalam teknologi, tetapi juga siap menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks,” ujarnya dengan penuh keyakinan.” Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Badung dan Timedoor Academy ini tidak hanya melahirkan pelatihan, tetapi juga membangun ekosistem pembelajaran digital yang berkelanjutan. Dengan jaringan lebih dari 70 Sekolah Koding di Indonesia dan kawasan ASEAN, Timedoor Academy berkomitmen mendampingi Badung secara menyeluruh. Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi pasca-kegiatan. Tujuannya sederhana namun berdampak besar: memastikan setiap guru mampu menularkan semangat dan keterampilan digital kepada murid-muridnya di kelas. Pendekatan Pembelajaran Interaktif dan Aplikatif Tim pendamping Timedoor Academy memberikan bimbingan langsung agar setiap guru memahami cara mengintegrasikan koding dan AI dalam proses belajar mengajar. Pendekatan interaktif ini menumbuhkan kepercayaan diri para peserta. Melalui inisiatif ini, Kabupaten Badung tidak hanya menjalankan visi pendidikan yang progresif, tetapi juga menegaskan dirinya sebagai pelopor pendidikan digital di Bali. Setiap senyum dan semangat yang terpancar dari para guru selama pelatihan menjadi bukti bahwa perubahan besar dimulai dari ruang-ruang belajar kecil. Dari mereka yang setiap hari mendidik dengan hati, kini juga dengan teknologi. Bersama Timedoor Academy, Siapkan Generasi Cerdas Digital Langkah Kabupaten Badung bersama Timedoor Academy menjadi bukti bahwa transformasi pendidikan digital bukan sekadar wacana, tetapi bisa diwujudkan melalui kolaborasi dan semangat belajar tanpa henti. Timedoor Academy terus berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman belajar yang inspiratif bagi anak-anak Indonesia melalui pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial yang menyenangkan, relevan, dan mudah dipahami. Bagi sekolah, guru, maupun orang tua yang ingin memperkenalkan anak-anak pada dunia teknologi dengan cara yang seru dan aman, Timedoor Academy membuka kesempatan free trial. Di kelas ini, peserta dapat merasakan langsung bagaimana metode pembelajaran interaktif berbasis proyek membuat anak lebih percaya diri dalam berkreasi dengan teknologi.
game scratch untuk anak
Mengapa Game Scratch untuk Anak Merupakan Alat Edukasi Terbaik
Di era digital saat ini, di mana teknologi memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari, penting bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan yang dapat membantu mereka beradaptasi di lingkungan yang terus berubah. Salah satu cara terbaik untuk membekali mereka dengan keterampilan tersebut adalah melalui alat belajar yang menyenangkan dan edukatif, seperti game scratch untuk anak. Scratch adalah bahasa pemrograman visual yang dirancang khusus untuk pemula, terutama anak-anak. Melalui platform ini, mereka dapat belajar dasar-dasar coding dan pengembangan gim dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Pendekatan ini tidak hanya mendorong kreativitas dan logika, tetapi juga memperkuat kemampuan memecahkan masalah. Berikut adalah alasan mengapa game scratch untuk anak seharusnya menjadi bagian penting dari proses belajar anak Anda. 1. Game Scratch untuk Anak Mendorong Kreativitas dan Imajinasi Salah satu manfaat utama dari Game Scratch untuk anak adalah kemampuannya dalam memicu kreativitas dan daya imajinasi. Dengan Scratch, anak-anak dapat merancang cerita interaktif, animasi, hingga gim buatan sendiri. Kebebasan ini memberi mereka ruang untuk berekspresi dan mengembangkan ide-ide orisinal. Anak dapat bereksperimen dengan desain karakter, menciptakan alur cerita, hingga menambahkan suara buatan sendiri ke dalam gim. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu membentuk pola pikir kreatif yang sangat berguna dalam berbagai aspek kehidupan dan pembelajaran lainnya. 2. Game Scratch untuk Anak Mengasah Kemampuan Memecahkan Masalah Kemampuan problem-solving atau memecahkan masalah adalah salah satu keterampilan penting yang dapat diasah melalui Game Scratch untuk anak. Dalam proses membuat gim, anak-anak dihadapkan pada tantangan seperti bagaimana membuat karakter bergerak, berinteraksi, atau menanggapi perintah tertentu. Hal ini mendorong mereka untuk berpikir logis dan sistematis. Scratch menciptakan ruang aman bagi anak untuk mencoba berbagai solusi, menguji ide, dan belajar dari kesalahan. Pendekatan trial-and-error ini melatih anak untuk berpikir fleksibel, sabar, dan tangguh dalam menghadapi kendala. 3. Game Scratch untuk Anak Mengajarkan Dasar-Dasar Pemrograman Scratch memberikan pengenalan pemrograman yang mudah diakses bagi anak-anak. Alih-alih menulis kode dalam bahasa yang kompleks, mereka cukup menyusun blok perintah visual yang intuitif. Melalui Scratch games untuk anak, mereka belajar konsep-konsep dasar seperti perulangan, kondisi, event, dan variabel. Pembelajaran ini bersifat praktis dan menyenangkan. Anak akan lebih siap saat nantinya ingin belajar bahasa pemrograman lanjutan seperti Python, Java, atau C++. Dasar-dasar logika dan alur berpikir yang diperoleh dari Scratch akan menjadi pondasi kuat bagi perjalanan belajar mereka di dunia digital. 4. Game Scratch untuk Anak Melatih Pola Pikir Logis Di balik setiap proyek Game Scratch untuk anak terdapat pola pikir logis. Saat menyusun perintah agar karakter melompat atau merespon tombol, anak-anak belajar menyusun alur tindakan secara runtut dan masuk akal. Proses ini mengajarkan cara berpikir bertahap dan sistematis. Hasilnya, anak-anak menjadi lebih terampil dalam pelajaran seperti matematika dan sains, serta lebih cekatan dalam menghadapi masalah sehari-hari. 5. Game Scratch untuk Anak Mengembangkan Ketekunan dan Kesabaran Membuat gim di Scratch tidak selalu mudah. Anak-anak akan menghadapi bug atau masalah teknis yang menuntut mereka untuk melakukan debugging. Proses ini mengajarkan pentingnya ketekunan dan kesabaran dalam menyelesaikan tantangan. Melalui pengalaman ini, anak belajar bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bagian dari proses. Mereka juga mengembangkan mindset berkembang (growth mindset) yang berguna dalam segala aspek kehidupan. 6. Game Scratch untuk Anak Mengajarkan Kerja Sama dan Kolaborasi Meskipun dapat dilakukan secara individual, Game Scratch untuk anak juga bisa menjadi sarana belajar berkolaborasi. Anak-anak sering berbagi ide, membagi tugas, dan saling membantu dalam proses pengembangan gim. Kolaborasi ini mengajarkan nilai-nilai seperti komunikasi yang efektif, toleransi terhadap perbedaan, serta kemampuan bekerja dalam tim. Semua ini sangat bermanfaat baik dalam lingkungan akademik maupun sosial. 7. Game Scratch untuk Anak Membekali Keterampilan Dunia Nyata Manfaat luar biasa lainnya dari Game Scratch untuk anak adalah pemberian keterampilan yang relevan dengan dunia kerja masa depan. Konsep coding yang mereka pelajari adalah dasar dari berbagai bidang teknologi seperti pengembangan perangkat lunak, desain gim, hingga konten digital. Keterampilan seperti pemrograman, pemecahan masalah, dan berpikir logis sangat dibutuhkan di banyak bidang—dari pembuatan aplikasi, pengembangan web, hingga robotik. Pengalaman awal ini memberi anak keunggulan di dunia digital yang semakin kompetitif. 8. Game Scratch untuk Anak Membuat Proses Belajar Jadi Menyenangkan Yang tak kalah penting, Game Scratch untuk anak menjadikan proses belajar terasa menyenangkan. Anak-anak memang menyukai permainan, dan dengan menggabungkan unsur hiburan dalam proses belajar, mereka jadi lebih termotivasi. Dengan umpan balik instan dari proyek yang mereka buat, anak menjadi lebih semangat mengeksplorasi. Ketertarikan terhadap teknologi pun tumbuh sejak dini, menjadikan mereka pembelajar seumur hidup. Mulai Perjalanan Coding Anak Anda Bersama Timedoor Academy! Ingin mengenalkan anak Anda pada dunia seru Game Scratch untuk anak? Timedoor Academy siap membantu! Kami menawarkan kursus coding interaktif yang ramah pemula, dirancang untuk mengasah kreativitas, logika, dan problem-solving secara menyenangkan. Daftar kelas gratis sekarang dan lihat sendiri betapa menyenangkannya belajar pemrograman! Kunjungi situs kami dan mulai perjalanan belajar anak Anda hari ini!
Anak Kecanduan Gadget? Ini Dia Tips Atur Batas Screen Time pada Anak di 2025
Anak Kecanduan Gadget? Ini Dia Tips Atur Batas Screen Time pada Anak di 2025
Di era teknologi yang semakin maju, anak-anak tumbuh di tengah berbagai gawai dan layar digital. Televisi, smartphone, tablet, hingga laptop, kini menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka. Namun, di tengah kenyamanan tersebut, muncul kekhawatiran baru bagi orang tua: bagaimana menentukan batas screen time pada anak agar mereka tetap tumbuh sehat secara fisik, mental, dan sosial? Screen time atau waktu yang dihabiskan di depan layar, jika digunakan secara bijak, dapat memberikan manfaat edukatif dan hiburan. Akan tetapi, terlalu banyak screen time juga dapat menimbulkan risiko yang cukup serius bagi perkembangan anak. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk menetapkan batasan yang tepat dan menerapkannya secara konsisten. Mengapa batas screen time pada anak perlu diatur? Anak-anak cenderung mudah tertarik dengan konten visual di layar. Sayangnya, durasi yang panjang tanpa pengawasan dapat menyebabkan dampak negatif, seperti gangguan tidur, kelelahan mata, berkurangnya aktivitas fisik, hingga menurunnya kemampuan bersosialisasi. Pada usia pertumbuhan, otak anak sangat membutuhkan stimulasi dari dunia nyata, bukan hanya dari layar. Selain itu, anak yang terlalu sering berada di depan layar cenderung memiliki perhatian yang pendek dan kesulitan berkonsentrasi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa batas screen time pada anak yang tidak dijaga dapat berdampak pada performa akademik, kemampuan bahasa, bahkan kesehatan emosional mereka. Panduan umum dari lembaga kesehatan dunia Menurut World Health Organization (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP), berikut adalah rekomendasi durasi atau batas screen time pada anak berdasarkan usia anak: Usia 0–2 tahun: tidak disarankan screen time sama sekali, kecuali untuk video call dengan keluarga. Usia 2–5 tahun: maksimal 1 jam per hari, dengan pendampingan orang tua. Usia 6 tahun ke atas: screen time harus dikontrol agar tidak mengganggu tidur, aktivitas fisik, dan waktu bersama keluarga. Namun perlu diingat, yang lebih penting dari sekadar durasi adalah jenis konten yang dikonsumsi dan tujuan penggunaannya. Tidak semua screen time itu buruk, terutama jika dimanfaatkan untuk belajar atau berkreasi. Dampak screen time yang berlebihan Jika orang tua tidak menerapkan batas screen time pada anak, ada beberapa dampak jangka panjang yang perlu diwaspadai: Masalah tidur: Cahaya biru dari layar dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu tidur. Kurangnya aktivitas fisik: Anak menjadi lebih pasif dan berisiko mengalami obesitas. Gangguan penglihatan: Terlalu lama menatap layar dapat menyebabkan mata lelah dan kering. Keterlambatan bicara dan sosial: Interaksi manusia nyata menjadi terbatas, apalagi pada usia dini. Perilaku impulsif: Anak bisa lebih cepat frustrasi dan sulit mengontrol emosi. Cara efektif mengelola batas screen time pada anak Berikut beberapa strategi sederhana namun efektif yang bisa diterapkan: Buat jadwal penggunaan layar yang jelas: Misalnya hanya boleh bermain gadget setelah menyelesaikan PR atau pekerjaan rumah. Berikan contoh yang baik: Anak akan meniru kebiasaan orang tuanya. Kurangi juga screen time Anda di rumah. Gunakan fitur kontrol orang tua: Banyak aplikasi dan perangkat yang kini menyediakan fitur untuk membatasi akses atau waktu layar. Aktivitas pengganti: Ajak anak berolahraga, membaca buku, bermain puzzle, atau melakukan eksperimen sains sederhana. Buat zona bebas layar: Seperti ruang makan, kamar tidur, dan waktu keluarga bersama. Berikan konten yang berkualitas: Edukatif, sesuai usia, dan mendukung perkembangan anak. Komunikasi terbuka: Jelaskan alasan pentingnya membatasi screen time dan ajak anak terlibat dalam membuat aturannya. Dengan pendekatan yang positif dan konsisten, anak akan terbiasa dengan rutinitas sehat tanpa merasa dikekang. Belajar coding: alternatif positif untuk screen time Di tengah kekhawatiran tentang gadget, muncul solusi kreatif: mengarahkan screen time anak ke kegiatan yang produktif dan edukatif, salah satunya adalah belajar coding. Coding mengajarkan anak berpikir logis, menyusun instruksi, dan memecahkan masalah dengan cara menyenangkan. Melalui coding, anak tidak hanya “menonton” atau “bermain” di depan layar, tetapi juga menciptakan sesuatu. Mereka akan lebih aktif secara mental, sekaligus membangun kepercayaan diri dan kreativitas. Mengapa Timedoor Academy layak dipertimbangkan? Timedoor Academy hadir sebagai kursus coding anak yang tidak hanya mengajarkan teknologi, tetapi juga membentuk kebiasaan digital yang sehat. Anak-anak belajar dengan kurikulum berbasis internasional, sambil menerapkan waktu layar yang terstruktur dan bertanggung jawab. Dengan pendekatan berbasis proyek, anak diajak membangun game, website, hingga animasi sambil mengasah logika dan komunikasi. Ini adalah contoh screen time yang produktif dan terarah. Daftarkan anak Anda sekarang dan nikmati kelas trial gratis dari Timedoor Academy. Jadikan screen time anak lebih berkualitas dan bermakna.
float button