Oct 09, 2025

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Kabupaten Badung

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Kabupaten Badung image

Suasana pelatihan koding dan kecerdasan artifisial di Kabupaten Badung terasa berbeda pagi itu. Deretan guru sekolah dasar tampak antusias menatap layar laptop mereka, beberapa berdiskusi sambil tersenyum, dan sebagian lain mencatat dengan serius setiap materi yang disampaikan oleh tim pendamping dari Timedoor Academy. Bukan sekadar pelatihan teknologi biasa, kegiatan ini menjadi langkah nyata bagaimana dunia pendidikan di Badung beradaptasi dengan perkembangan zaman, membekali para guru dengan keterampilan koding dan pemahaman kecerdasan artifisial (AI) sebagai bekal menghadapi era digital yang semakin pesat.

Mempersiapkan Guru dan Siswa Menghadapi Era Digital

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Kabupaten Badung
Suasana pelatihan dipenuhi semangat para guru yang antusias belajar koding dan penerapan AI. Dari layar laptop di ruang pelatihan, semangat transformasi pendidikan lahir di Kabupaten Badung.

Pelatihan yang dilaksanakan sejak 22 September hingga 1 Oktober 2025 ini merupakan bagian dari upaya besar Pemerintah Kabupaten Badung untuk menyiapkan generasi muda yang tidak hanya melek digital, tetapi juga mampu berpikir kritis dan kreatif. Melalui kegiatan bertajuk “Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Guru Sekolah Dasar”, sebanyak 100 guru dari 50 sekolah dasar mengikuti pembekalan intensif yang mencakup materi berpikir komputasional, koding, literasi digital, dan penerapan AI dalam pembelajaran sehari-hari. Dampaknya diproyeksikan akan menjangkau lebih dari 5.000 siswa di seluruh Kabupaten Badung, yang akan merasakan manfaat langsung dari pembelajaran berbasis teknologi modern.

Langkah progresif ini menjadi bukti nyata keseriusan Kabupaten Badung dalam menindaklanjuti arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait integrasi pembelajaran teknologi ke dalam kurikulum sekolah dasar. Jika tahun sebelumnya pelatihan serupa hanya diikuti oleh 10 guru, kini cakupannya meningkat sepuluh kali lipat. Lonjakan ini bukan hanya angka, tetapi juga simbol dari komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Badung dalam mendorong transformasi pendidikan di tingkat dasar.

Peran Timedoor Academy sebagai Mitra Strategis

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Kabupaten Badung
Para guru berkolaborasi memahami dasar berpikir komputasional dan logika pemrograman. Dengan pendekatan praktis, konsep koding kini terasa dekat dan mudah diterapkan di ruang kelas.

Dalam pelaksanaannya, Timedoor Academy dipercaya menjadi mitra strategis yang mendampingi seluruh proses pelatihan. Sebagai lembaga pendidikan yang telah berpengalaman lebih dari lima tahun dalam mengembangkan program koding untuk anak dan guru, Timedoor Academy menghadirkan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan aplikatif. Para fasilitator membantu guru memahami konsep dasar logika pemrograman, cara berpikir komputasional, hingga penerapan sederhana AI yang bisa diintegrasikan ke dalam kegiatan belajar mengajar. Suasana pelatihan terasa hangat namun bersemangat. Guru-guru tidak hanya belajar dari materi, tetapi juga saling berbagi ide dan pengalaman tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna.

Kabupaten Badung, Pelopor Pendidikan Digital di Bali

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Kabupaten Badung
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Badung, Ibu Rai Twisjayanti, memberikan sambutan pembuka dan apresiasi atas antusiasme para guru yang menjadi pionir pembelajaran digital di Bali.

Menurut Ibu Rai Twisjayanti, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Badung, keberhasilan program ini sangat bergantung pada semangat para guru yang menjadi ujung tombak perubahan.

“Keberhasilan program ini bukan hanya bergantung pada materi dan pendampingan yang diberikan, tetapi juga pada semangat dan partisipasi aktif dari Bapak/Ibu guru. Melalui tangan Bapak/Ibu, generasi penerus kita tidak hanya akan mahir dalam teknologi, tetapi juga siap menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks,” ujarnya dengan penuh keyakinan.”

Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Badung dan Timedoor Academy ini tidak hanya melahirkan pelatihan, tetapi juga membangun ekosistem pembelajaran digital yang berkelanjutan. Dengan jaringan lebih dari 70 Sekolah Koding di Indonesia dan kawasan ASEAN, Timedoor Academy berkomitmen mendampingi Badung secara menyeluruh. Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi pasca-kegiatan. Tujuannya sederhana namun berdampak besar: memastikan setiap guru mampu menularkan semangat dan keterampilan digital kepada murid-muridnya di kelas.

Pendekatan Pembelajaran Interaktif dan Aplikatif

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Kabupaten Badung
Tim pendamping Timedoor Academy memberikan bimbingan langsung agar setiap guru memahami cara mengintegrasikan koding dan AI dalam proses belajar mengajar. Pendekatan interaktif ini menumbuhkan kepercayaan diri para peserta.

Melalui inisiatif ini, Kabupaten Badung tidak hanya menjalankan visi pendidikan yang progresif, tetapi juga menegaskan dirinya sebagai pelopor pendidikan digital di Bali. Setiap senyum dan semangat yang terpancar dari para guru selama pelatihan menjadi bukti bahwa perubahan besar dimulai dari ruang-ruang belajar kecil. Dari mereka yang setiap hari mendidik dengan hati, kini juga dengan teknologi.

Bersama Timedoor Academy, Siapkan Generasi Cerdas Digital

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Kabupaten Badung

Langkah Kabupaten Badung bersama Timedoor Academy menjadi bukti bahwa transformasi pendidikan digital bukan sekadar wacana, tetapi bisa diwujudkan melalui kolaborasi dan semangat belajar tanpa henti. Timedoor Academy terus berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman belajar yang inspiratif bagi anak-anak Indonesia melalui pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial yang menyenangkan, relevan, dan mudah dipahami.

Bagi sekolah, guru, maupun orang tua yang ingin memperkenalkan anak-anak pada dunia teknologi dengan cara yang seru dan aman, Timedoor Academy membuka kesempatan free trial. Di kelas ini, peserta dapat merasakan langsung bagaimana metode pembelajaran interaktif berbasis proyek membuat anak lebih percaya diri dalam berkreasi dengan teknologi.

Artikel Lainnya

<strong>5 Perbedaan Autis dan ADHD pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua</strong>
5 Perbedaan Autis dan ADHD pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua
Dalam dunia perkembangan anak, dua istilah yang sering kali membuat orang tua bingung adalah autisme dan ADHD. Keduanya sama-sama termasuk kondisi neurodevelopmental yang memengaruhi cara anak belajar, berperilaku, dan berinteraksi. Namun, memahami perbedaan autis dan adhd pada anak sangat penting agar anak mendapatkan pendekatan dan dukungan yang tepat. Meski sekilas terlihat mirip karena sama-sama melibatkan gangguan perilaku dan konsentrasi, perbedaan autis dan adhd sangat jelas jika diamati secara lebih dalam. Artikel ini akan membantu orang tua mengenali ciri-ciri utama dari masing-masing kondisi serta membedakan keduanya dalam kehidupan sehari-hari. 1. Perbedaan dalam Interaksi Sosial Salah satu perbedaan autis dan adhd pada anak yang paling terlihat adalah cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Anak dengan autisme cenderung kesulitan memahami ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau norma sosial. Mereka bisa terlihat kurang responsif dalam komunikasi dua arah atau cenderung fokus pada dunia sendiri. Sementara itu, anak dengan ADHD sebenarnya memiliki keinginan untuk berinteraksi, namun mereka sering kali terlalu impulsif, menyela pembicaraan, atau sulit mendengarkan saat orang lain berbicara. Di sini terlihat bahwa perbedaan autis dan adhd tidak hanya pada minat sosial, tapi juga pada cara mereka menjalani interaksi itu sendiri. 2. Fokus dan Perhatian Perbedaan autis dan adhd pada anak juga tampak dari cara mereka fokus terhadap suatu hal. Anak dengan ADHD sulit mempertahankan perhatian pada tugas tertentu, mudah terganggu oleh rangsangan kecil, dan sering berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lain tanpa menyelesaikannya. Sebaliknya, anak dengan autisme justru bisa sangat fokus pada satu hal yang mereka minati, bahkan dalam waktu lama. Hal ini sering disebut "hyperfocus" dan biasanya terjadi pada topik-topik tertentu seperti angka, kendaraan, atau pola. Jadi, perbedaan autis dan adhd di sini sangat bertolak belakang dalam hal perhatian. 3. Pola Perilaku dan Rutinitas Anak dengan autisme umumnya memiliki kebutuhan tinggi terhadap rutinitas. Perubahan kecil dalam rutinitas harian bisa memicu kecemasan atau tantrum. Mereka juga kerap menunjukkan perilaku berulang seperti mengepakkan tangan, memutar benda, atau berjalan dalam pola tertentu. Sementara itu, anak dengan ADHD cenderung lebih impulsif dan suka perubahan. Mereka sering membuat keputusan tanpa berpikir panjang dan sulit mengikuti aturan yang konsisten. Perbedaan autis dan adhd pada anak terlihat jelas dalam respons mereka terhadap struktur dan rutinitas. 4. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi Bahasa adalah area lain yang menunjukkan perbedaan autis dan adhd. Anak autis sering mengalami keterlambatan dalam bicara atau memiliki pola bicara yang tidak biasa, seperti mengulang kata-kata atau berbicara dalam nada datar. Mereka mungkin juga lebih suka berkomunikasi melalui gerakan daripada kata-kata. Sedangkan anak ADHD biasanya memiliki kemampuan bahasa yang sesuai dengan usianya, tetapi mereka sering menyela, berbicara berlebihan, atau kesulitan mendengarkan. Maka dari itu, perbedaan autis dan adhd pada anak juga mencakup kemampuan berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal. 5. Respons terhadap Lingkungan Anak dengan autisme cenderung sensitif terhadap suara keras, cahaya terang, atau sentuhan tertentu. Mereka bisa mengalami kelebihan rangsangan sensorik yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Ini berbeda dengan anak ADHD, yang justru sering mencari rangsangan baru dan bisa terlihat seperti tidak pernah lelah. Perbedaan autis dan adhd pada anak dalam hal ini penting untuk dikenali, karena bisa membantu orang tua menyesuaikan lingkungan rumah atau sekolah agar lebih nyaman bagi anak. Diagnosis Harus Dilakukan Profesional Meskipun artikel ini membahas perbedaan autis dan adhd, penting untuk diingat bahwa diagnosis hanya boleh dilakukan oleh profesional seperti psikolog anak, psikiater, atau dokter tumbuh kembang. Banyak anak bisa menunjukkan gejala campuran, sehingga hanya melalui observasi mendalam dan asesmen klinis yang tepat, diagnosis bisa diberikan. Dukungan yang Tepat Membantu Anak Tumbuh Optimal Setelah memahami perbedaan autis dan adhd pada anak, langkah selanjutnya adalah memberikan dukungan yang sesuai. Terapi perilaku, terapi okupasi, dan konseling bisa membantu anak-anak dengan autisme maupun ADHD untuk belajar mengelola emosi, mengembangkan keterampilan sosial, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Coding: Salah Satu Media Belajar yang Efektif Bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, seperti ADHD maupun autisme, kegiatan yang melibatkan struktur dan kreativitas bisa sangat membantu. Salah satunya adalah belajar coding. Di Timedoor Academy, anak-anak bisa belajar coding dengan cara menyenangkan dan terstruktur. Proses ini membantu mereka melatih fokus, menyelesaikan masalah, dan mengembangkan kepercayaan diri melalui proyek digital yang nyata. Coba kelas coding gratis untuk anak Anda di Timedoor Academy dan lihat sendiri bagaimana teknologi bisa menjadi sarana belajar yang positif dan menyenangkan.
5 Top! Cara Melatih Disiplin pada Anak Sejak Dini
5 Top! Cara Melatih Disiplin pada Anak Sejak Dini
Melatih disiplin bukanlah tugas yang mudah, terutama ketika berkaitan dengan anak-anak. Namun, disiplin merupakan bekal penting yang akan memengaruhi masa depan anak dalam hal tanggung jawab, pengendalian diri, dan pengambilan keputusan. Maka dari itu, memahami cara melatih disiplin pada anak sejak dini menjadi langkah awal yang perlu dilakukan oleh setiap orang tua. Disiplin bukan berarti menghukum. Sebaliknya, disiplin adalah proses membimbing anak agar mampu memahami mana yang benar dan mana yang salah, serta membantu mereka belajar untuk bertanggung jawab atas tindakannya sendiri. Anak yang dididik dengan pendekatan disiplin yang sehat akan lebih mampu mengatur emosi, menyelesaikan tugas, dan menjalin hubungan sosial yang baik. Mengapa Disiplin Penting untuk Anak? Disiplin berperan besar dalam perkembangan karakter anak. Anak yang memiliki kedisiplinan akan lebih mudah mengikuti aturan, menghargai waktu, dan memiliki batasan yang jelas antara keinginan dan kewajiban. Dengan begitu, mereka bisa tumbuh menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu, dengan mengetahui cara melatih disiplin pada anak, orang tua dapat menghindari pola asuh yang terlalu keras atau sebaliknya, terlalu longgar. Keseimbangan antara kasih sayang dan aturan menjadi kunci utama dalam membentuk perilaku anak yang positif. Strategi Efektif dalam Menerapkan Disiplin Berikut beberapa pendekatan yang dapat diterapkan orang tua dalam menerapkan disiplin secara efektif: Tentukan Aturan yang Jelas Sejak AwalAnak perlu tahu batasan apa saja yang berlaku di rumah. Misalnya, jam tidur, waktu bermain, atau tanggung jawab harian. Buat aturan yang sederhana dan mudah dipahami sesuai usia anak. Konsisten dalam Penerapan AturanSalah satu kesalahan umum dalam cara melatih disiplin pada anak adalah inkonsistensi. Jika aturan hanya diterapkan sesekali, anak akan bingung dan menganggap aturan bisa dinegosiasikan. Konsistensi membantu mereka memahami bahwa aturan berlaku setiap saat. Berikan Konsekuensi yang Masuk AkalKonsekuensi tidak harus berupa hukuman fisik. Misalnya, jika anak tidak merapikan mainannya, maka ia tidak boleh menonton TV sebelum selesai. Konsekuensi seperti ini mengajarkan anak tentang hubungan sebab-akibat. Gunakan Bahasa yang PositifHindari kata-kata negatif seperti “jangan nakal” atau “kamu selalu bikin masalah.” Gantilah dengan kalimat seperti “Mama ingin kamu mendengarkan” atau “Yuk, kita coba cara lain agar lebih baik.” Kata-kata yang membangun akan meningkatkan rasa percaya diri anak. Berikan Contoh NyataAnak belajar melalui pengamatan. Jika orang tua disiplin terhadap waktu, tanggung jawab, dan emosi, maka anak akan menirunya. Itulah sebabnya, dalam praktik cara melatih disiplin pada anak, peran teladan sangat penting. Tantangan dalam Melatih Disiplin Pada Anak Tentu saja, proses ini tidak selalu berjalan mulus. Ada saat-saat ketika anak melawan, menguji batas, atau bahkan menunjukkan tantrum. Pada situasi seperti ini, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan tidak merespons dengan kemarahan. Ingat bahwa disiplin adalah proses jangka panjang. Tantangan lainnya adalah adanya perbedaan karakter anak. Ada anak yang mudah diarahkan, tetapi ada juga yang lebih keras kepala. Oleh karena itu, cara melatih disiplin pada anak perlu disesuaikan dengan kepribadian masing-masing. Pendekatan personal bisa lebih efektif daripada menerapkan satu metode untuk semua anak. Tips Tambahan Agar Disiplin Jadi Kebiasaan Jadwalkan rutinitas harian anak dan libatkan mereka dalam menyusunnya Gunakan papan tugas atau visual chart untuk memudahkan pemantauan Rayakan pencapaian anak meskipun kecil Libatkan anak dalam diskusi ketika mereka melanggar aturan agar mereka belajar dari kesalahan Dengan menerapkan cara melatih disiplin pada anak secara konsisten, anak akan lebih cepat belajar mengenai tanggung jawab dan batasan. Mereka juga akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan karena memiliki kemampuan mengatur diri sendiri. Penutup: Disiplin yang Sehat, Masa Depan yang Cerah Disiplin bukanlah tentang kekuasaan, tapi tentang membimbing. Anak-anak yang tumbuh dengan kedisiplinan yang sehat cenderung lebih siap dalam menyelesaikan tugas sekolah, bersosialisasi, dan membuat keputusan. Proses ini memang membutuhkan waktu dan kesabaran, tapi hasil jangka panjangnya sangat berarti. Sebagai pelengkap pengembangan karakter anak, banyak orang tua kini mulai memperkenalkan teknologi dan logika sejak dini, salah satunya lewat coding. Di Timedoor Academy, anak-anak dapat belajar coding dengan metode yang menyenangkan dan sesuai usia. Tak hanya mengasah kemampuan logika, tapi juga menumbuhkan sikap tekun dan fokus—karakter penting dalam kedisiplinan. Coba kelas coding gratis dari Timedoor sekarang dan lihat bagaimana anak Anda berkembang!
Cara Seru Belajar Matematika untuk Anak 2025: Tips Dan Trik
Cara Seru Belajar Matematika untuk Anak 2025: Tips Dan Trik
Bagi banyak anak, pelajaran matematika terasa sulit dan membosankan. Padahal, jika dikenalkan dengan cara yang menyenangkan, matematika justru bisa menjadi pelajaran yang paling seru dan ditunggu-tunggu. Kuncinya ada pada pendekatan yang sesuai dengan usia dan minat anak. Melalui artikel ini, kita akan membahas berbagai cara seru belajar matematika untuk anak yang bisa dilakukan baik di rumah maupun di sekolah. Dengan pendekatan yang tepat, anak tidak hanya akan lebih memahami konsep matematika, tapi juga mulai menyukai proses belajarnya. Kenapa Matematika Perlu Dikenalkan dengan Cara yang Menyenangkan? Setiap anak punya gaya belajar yang berbeda. Ada yang lebih cepat memahami lewat visual, ada juga yang lebih suka bergerak sambil belajar. Sayangnya, matematika seringkali hanya diajarkan lewat angka dan rumus yang terasa kaku dan kurang menarik. Dengan menghadirkan cara seru belajar matematika untuk anak, proses belajar menjadi lebih aktif dan sesuai dengan dunia anak. Anak bisa memahami konsep-konsep dasar seperti penjumlahan, pengurangan, pengukuran, dan pola dengan cara yang lebih alami dan tidak terpaksa. Bermain Sambil Belajar: Metode yang Terbukti Efektif Salah satu cara paling efektif mengenalkan matematika ke anak adalah melalui permainan. Saat bermain, anak lebih rileks, lebih berani mencoba, dan lebih mudah menangkap informasi. Ini juga melatih mereka untuk berpikir logis tanpa tekanan. Permainan seperti papan angka, kartu matematika, atau aplikasi interaktif kini bisa jadi alternatif belajar yang menyenangkan. Cara seru belajar matematika untuk anak tidak harus mahal atau rumit, yang penting adalah konsistensi dan dukungan dari orang tua. Contoh Permainan Matematika yang Bisa Dicoba Permainan Kartu AngkaAnak bisa diajak bermain tebak-tebakan jumlah dengan kartu angka. Misalnya, siapa yang lebih cepat menebak hasil penjumlahan dari dua kartu yang dibuka. Lompat Angka di LantaiBuat pola angka di lantai menggunakan kertas warna. Ajak anak melompat sesuai hasil dari soal yang kamu sebutkan, misalnya "3 tambah 2" dan anak melompat ke angka 5. Matematika Lewat DapurMengukur bahan masakan bisa jadi latihan soal pengukuran yang nyata. Minta anak membantu menakar tepung, air, atau gula saat memasak kue. Gunakan Mainan Favorit AnakGunakan mobil-mobilan, boneka, atau lego untuk menjelaskan konsep perbandingan, pembagian, atau perkalian. Dengan berbagai permainan ini, cara seru belajar matematika untuk anak bisa disesuaikan dengan minat dan aktivitas sehari-hari mereka. Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Minat Matematika Banyak anak takut pada matematika karena merasa itu pelajaran yang sulit dan hanya untuk “anak pintar”. Padahal, persepsi ini sering terbentuk dari pengalaman negatif atau tekanan dari lingkungan. Orang tua punya peran penting dalam mengubah cara pandang anak terhadap matematika. Dengan cara seru belajar matematika untuk anak, orang tua bisa menciptakan pengalaman belajar yang lebih positif. Tunjukkan bahwa salah itu boleh, dan bahwa belajar adalah proses, bukan perlombaan. Gunakan Teknologi Secara Positif Teknologi bisa jadi alat bantu yang hebat dalam pembelajaran matematika. Saat ini banyak aplikasi dan platform edukasi yang menyediakan permainan matematika interaktif untuk berbagai usia. Anak bisa belajar sambil bermain dengan tantangan yang sesuai kemampuan mereka. Timedoor Academy misalnya, menyediakan kelas online yang menyenangkan dengan pendekatan visual dan aktivitas langsung. Cara seru belajar matematika untuk anak menjadi lebih mudah dengan dukungan platform yang mendukung proses belajar yang fleksibel dan ramah anak. Belajar Bersama Teman Lebih Menyenangkan Belajar matematika tidak harus sendirian. Anak bisa diajak bermain bersama teman atau saudara. Bermain kuis, tantangan angka, atau proyek kecil berbasis matematika bisa melatih kerja sama sekaligus menumbuhkan semangat belajar. Aktivitas kelompok juga membuat anak lebih percaya diri karena mereka bisa saling membantu. Inilah salah satu cara seru belajar matematika untuk anak yang juga memperkuat keterampilan sosial. Jadikan Matematika Bagian dari Kegiatan Sehari-Hari Matematika sebenarnya ada di sekitar kita. Saat berbelanja, menghitung uang kembalian, menakar waktu, atau menghitung langkah, semuanya adalah bagian dari aktivitas matematika. Ajak anak untuk mengenali hal-hal ini sebagai bagian dari kehidupan, bukan hanya sebagai tugas sekolah. Dengan membiasakan hal-hal kecil seperti ini, cara seru belajar matematika untuk anak tidak terasa seperti pelajaran, tapi menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari yang menyenangkan. Bantu Anak Menemukan Gaya Belajarnya Sendiri Tidak semua anak langsung cocok dengan satu metode belajar. Ada anak yang lebih suka belajar lewat lagu, ada yang lebih suka menggambar, ada pula yang suka tantangan. Tugas orang tua adalah membantu anak menemukan cara belajar yang paling cocok dan membuat mereka merasa nyaman. Kuncinya adalah sabar dan terus mencoba. Cara seru belajar matematika untuk anak bisa ditemukan dari eksplorasi bersama dan pengamatan yang konsisten. Belajar Matematika Lebih Asyik Bersama Timedoor Academy Jika Anda ingin anak belajar matematika dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan, Timedoor Academy menyediakan kelas online interaktif yang dirancang khusus untuk anak. Pembelajaran disusun dengan metode yang mudah dipahami dan penuh aktivitas seru. Coba kelas gratis hari ini di Timedoor Academy dan bantu anak menemukan cara seru belajar matematika untuk anak, langsung dari rumah dengan panduan profesional dan materi yang menarik.
float button