Jun 30, 2025

30 Best! Game Nintendo Switch untuk Anak Terbaik 2025

30 Best! Game Nintendo Switch untuk Anak Terbaik 2025 image

Nintendo Switch menjadi salah satu konsol paling populer di kalangan anak-anak dan keluarga. Selain karena desainnya yang fleksibel dan ramah pengguna, pilihan game Nintendo Switch untuk anak juga sangat beragam. Orang tua kini lebih selektif dalam memilih permainan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif, aman, dan sesuai usia.

Melalui artikel ini, kami akan membagikan 30 rekomendasi game Nintendo Switch untuk anak terbaik tahun 2025. Semua game yang dipilih telah disesuaikan dengan berbagai rentang usia, mulai dari balita hingga praremaja, dan memiliki nilai hiburan maupun pembelajaran yang seimbang.

Daftar 30 Game Nintendo Switch untuk Anak yang Wajib Dimiliki

1. Animal Crossing: New Horizons

game nintendo switch untuk anak

Mengenalkan anak pada kehidupan mandiri, mengatur pulau sendiri, dan belajar konsep tanggung jawab serta kreativitas.

2. Super Mario Odyssey

Petualangan klasik yang penuh tantangan ringan dan visual menarik untuk anak usia 6 tahun ke atas.

3. Yoshi’s Crafted World

Game Nintendo Switch untuk anak dengan visual seperti kerajinan tangan yang menarik dan gameplay sederhana.

4. Mario Kart 8 Deluxe

Balapan penuh warna dan kompetisi sehat, ideal untuk dimainkan bersama keluarga.

5. Pokémon Scarlet & Violet

Mengajak anak mengeksplorasi dunia fantasi dan membangun strategi lewat pertarungan Pokémon.

6. Just Dance 2025

Menggabungkan musik dan gerakan fisik, game ini bagus untuk aktivitas fisik dan hiburan keluarga.

7. Kirby and the Forgotten Land

Platformer penuh warna dengan karakter lucu yang cocok untuk anak usia 5 tahun ke atas.

8. Crayola Scoot

Game balap dan warna yang cocok untuk anak yang gemar berekspresi secara visual.

9. Luigi’s Mansion 3

Petualangan ringan penuh teka-teki, cocok untuk anak yang suka game penuh imajinasi.

10. Mario + Rabbids Sparks of Hope

Strategi ringan dengan karakter lucu dan cerita menarik.

11. Captain Toad: Treasure Tracker

Puzzle dan eksplorasi ringan, mengasah logika dan konsentrasi anak.

12. Pikmin 4

Mengajarkan kerja sama, strategi, dan pengambilan keputusan.

13. Snipperclips: Cut it Out, Together!

Game kooperatif yang mendorong komunikasi dan pemecahan masalah.

14. Donkey Kong Country: Tropical Freeze

Platformer klasik yang menantang dan seru untuk anak usia 7 tahun ke atas.

15. Minecraft

game Nintendo Switch untuk anak

Salah satu game Nintendo Switch untuk anak yang sangat populer karena mendorong kreativitas, eksplorasi, dan logika.

16. Splatoon 3

Game shooting non-kekerasan yang menekankan warna, kreativitas, dan kompetisi sehat.

17. Story of Seasons: Friends of Mineral Town

Game Nintendo Switch untuk anak yang ingin belajar tentang pertanian dan kehidupan desa.

18. Big Brain Academy: Brain vs. Brain

Permainan asah otak yang menyenangkan untuk dimainkan bersama keluarga.

19. Pokémon Let’s Go Pikachu / Eevee

Versi Pokémon yang lebih ringan dan cocok untuk pemula.

20. New Super Mario Bros. U Deluxe

Platformer klasik yang bisa dimainkan bersama hingga 4 orang.

21. Clubhouse Games: 51 Worldwide Classics

Kumpulan permainan klasik dari seluruh dunia yang dapat meningkatkan keterampilan logika.

22. Nintendo Switch Sports

Menyediakan berbagai aktivitas olahraga virtual seperti bowling, tenis, dan sepak bola.

23. Ring Fit Adventure

Menggabungkan olahraga dan RPG, cocok untuk anak yang aktif secara fisik.

24. Tetris 99

Permainan puzzle klasik dengan tantangan modern.

25. Cooking Mama: Cookstar

Game simulasi memasak yang menyenangkan dan bisa jadi cara seru belajar resep.

26. Paw Patrol: Mighty Pups Save Adventure Bay

Game Nintendo Switch untuk anak yang masih balita atau TK, berdasarkan serial populer.

27. Hello Kitty Kruisers

Balapan lucu dengan karakter Hello Kitty yang aman untuk anak kecil.

28. My Universe: School Teacher

Simulasi menjadi guru yang mendidik anak tentang dunia pendidikan secara ringan.

29. Animal Hospital

Mengasah empati dan tanggung jawab dalam merawat hewan virtual.

30. LEGO City Undercover

Game open world ringan dengan elemen humor dan misi-misi menyenangkan.

Tips Memilih Game Nintendo Switch untuk Anak

Saat memilih game Nintendo Switch untuk anak, perhatikan rating usia (ESRB), konten dalam permainan, serta seberapa besar permainan tersebut dapat dimainkan bersama. Game dengan elemen kekerasan tinggi sebaiknya dihindari, dan pilihlah game yang dapat mendorong interaksi sosial, kreativitas, atau belajar.

Tak kalah penting, orang tua juga dapat bermain bersama anak untuk mempererat bonding sekaligus memantau konten secara langsung.

Belajar Sambil Bermain: Alternatif Sehat dengan Coding

Ingin tahu detail program? Image

Ingin tahu detail program?

Dengan berbagai pilihan game Nintendo Switch untuk anak di atas, orang tua kini bisa memilih hiburan yang aman, mendidik, dan sesuai usia. Namun, alih-alih hanya bermain, anak juga bisa didorong untuk memahami bagaimana game dibuat, sehingga waktu bermain menjadi lebih bermakna.

Melalui kelas coding di Timedoor Academy, anak-anak bisa belajar membuat game sendiri dengan cara yang menyenangkan dan terstruktur. Kurikulum berstandar internasional dan pembelajaran berbasis proyek membantu anak mengembangkan logika, kreativitas, dan rasa percaya diri. Daftarkan anak Anda sekarang dan nikmati kelas trial gratis di Timedoor Academy!

Artikel Lainnya

<strong>Apa Itu Deepfake? Dampaknya untuk Anak di 2025 dan Cara Bijak Menghadapinya</strong>
Apa Itu Deepfake? Dampaknya untuk Anak di 2025 dan Cara Bijak Menghadapinya
Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat telah menghadirkan banyak inovasi, salah satunya adalah teknologi deepfake. Belakangan ini, istilah “deepfake” semakin sering diperbincangkan, terutama setelah beredarnya video palsu yang tampak sangat nyata di media sosial. Namun, apa itu deepfake sebenarnya, dan mengapa orang tua perlu memahami serta waspada terhadap teknologi ini, terutama untuk perlindungan anak-anak? Artikel ini akan membahas apa itu deepfake, bagaimana cara kerjanya, serta dampak yang bisa ditimbulkan bagi anak. Selain itu, akan dibahas pula langkah-langkah yang bisa diambil orang tua untuk membekali anak menghadapi tantangan di era digital. Apa Itu Deepfake? Mengenal Teknologi di Balik Wajah Palsu Sebelum memahami dampaknya, penting bagi orang tua dan anak untuk tahu apa itu deepfake. Deepfake merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut video, gambar, atau audio yang dihasilkan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sehingga tampak seperti asli, padahal sebenarnya palsu. Teknologi ini mampu mengganti wajah, suara, atau bahkan membuat seseorang berkata dan melakukan sesuatu yang tidak pernah terjadi di dunia nyata. Apa itu deepfake awalnya dikembangkan untuk tujuan hiburan dan sinematik, seperti membuat efek spesial di film. Namun, seiring kemajuan teknologi, deepfake kini banyak disalahgunakan, mulai dari pembuatan video hoaks, penipuan, hingga perundungan digital. Inilah sebabnya mengapa literasi digital dan edukasi soal deepfake menjadi semakin penting bagi keluarga Indonesia. Bagaimana Cara Kerja Deepfake? Agar anak-anak dan orang tua lebih memahami apa itu deepfake, mari kita bahas secara sederhana bagaimana teknologi ini bekerja. Deepfake menggunakan teknik machine learning, khususnya deep learning, untuk menganalisis dan meniru ekspresi wajah, suara, dan gerakan seseorang. Dengan kumpulan data video atau foto target, AI akan “belajar” pola-pola unik dari subjek, lalu menerapkannya pada video baru sehingga tampak sangat nyata. Hasil akhir deepfake sangat sulit dibedakan dengan rekaman asli, apalagi jika dilihat secara sekilas. Inilah yang membuat teknologi deepfake berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah, terutama untuk anak-anak yang belum memahami cara memverifikasi kebenaran informasi. Dampak Deepfake untuk Anak Setelah memahami apa itu deepfake, penting untuk mengenali berbagai dampak negatif yang bisa terjadi pada anak-anak di era digital: Penyebaran Hoaks dan DisinformasiAnak-anak bisa dengan mudah percaya pada video atau audio deepfake yang tampak meyakinkan, sehingga rentan terpapar berita palsu, fitnah, atau isu provokatif. Cyberbullying dan EksploitasiDeepfake bisa digunakan untuk membuat konten palsu yang mempermalukan atau mencemarkan nama baik anak, bahkan dijadikan alat perundungan atau eksploitasi secara digital. Penipuan dan Ancaman PrivasiData pribadi anak bisa dicuri lalu dipakai untuk membuat deepfake yang berpotensi digunakan dalam penipuan, pemerasan, atau tindak kriminal lain. Keraguan Diri dan Kesehatan MentalJika anak menjadi korban deepfake, mereka dapat mengalami stres, rasa malu, hingga trauma yang berdampak pada kepercayaan diri dan kesehatan mental. Sulit Membedakan Fakta dan ManipulasiDi usia tumbuh kembang, anak belum sepenuhnya mampu membedakan konten asli dan palsu. Kurangnya literasi digital membuat mereka lebih mudah tertipu oleh manipulasi deepfake. Peran Orang Tua: Edukasi dan Perlindungan Memahami apa itu deepfake saja tidak cukup. Orang tua juga harus aktif memberikan edukasi dan membimbing anak untuk tetap aman di dunia digital. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan: Ajarkan Literasi Digital Sejak DiniDiskusikan bersama anak tentang apa itu deepfake, ciri-ciri konten palsu, serta pentingnya tidak langsung mempercayai setiap informasi yang diterima online. Bangun Komunikasi TerbukaAjak anak selalu berdiskusi jika mereka menemukan konten mencurigakan atau merasa tidak nyaman dengan sesuatu di internet. Perkuat Proteksi Data PribadiBerikan pemahaman pada anak tentang pentingnya menjaga data pribadi, seperti foto, video, atau informasi identitas, agar tidak mudah tersebar. Jadilah TeladanOrang tua harus bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial, serta tidak mudah menyebarkan konten yang belum terverifikasi. Kenalkan Aktivitas Digital yang PositifAlihkan perhatian anak pada aktivitas digital yang edukatif dan produktif, seperti belajar coding, membuat karya digital, atau eksplorasi pengetahuan baru. Coding: Cara Cerdas Melindungi Anak di Dunia Digital Salah satu langkah konkret untuk membekali anak menghadapi era deepfake adalah dengan mengenalkan mereka pada dunia coding. Dengan belajar coding, anak bukan hanya jadi pengguna teknologi, tapi juga paham bagaimana teknologi bekerja. Coding melatih logika, kemampuan analisis, serta membangun mental kritis dan kreatif. Anak yang belajar coding lebih mudah mengenali manipulasi digital dan memahami cara kerja AI di balik deepfake. Timedoor Academy menawarkan program belajar coding yang interaktif, menyenangkan, dan sesuai usia anak. Anak-anak bisa belajar membuat aplikasi, game sederhana, hingga memahami konsep dasar AI dengan metode yang ramah dan mudah diikuti. Saatnya Cerdas Hadapi Deepfake, Mulai dari Rumah Di era digital, pengetahuan tentang apa itu deepfake wajib dimiliki setiap keluarga. Dengan pemahaman yang benar, edukasi literasi digital, dan keterampilan teknologi seperti coding, anak-anak akan lebih siap menghadapi ancaman dan peluang di dunia maya. Jangan biarkan anak jadi korban manipulasi digital! Daftarkan anak Anda ke free trial class di Timedoor Academy dan kenalkan mereka pada coding serta keamanan digital sejak dini.
Fun Science Experiments For Kids You Can Try at Home in 2025
Eksperimen Sains Seru yang Bisa Dicoba di Rumah Bersama Anak
Anak-anak itu dasarnya suka penasaran. Tapi sayangnya, kadang rasa penasaran mereka malah habis karena belajarnya cuma lewat buku atau tugas sekolah. Padahal, belajar itu bisa banget jadi kegiatan seru di rumah. Salah satunya dengan eksperimen sains seru yang bisa dicoba di rumah bersama anak. Bukan cuma buat seru-seruan, eksperimen sains ini juga bisa jadi cara simple buat ngasih pemahaman soal logika, sebab-akibat, dan melatih anak berpikir runtut. Bonusnya, orang tua jadi punya quality time yang bermanfaat bareng anak.   Kenapa Harus Coba Eksperimen Sains di Rumah? Sebelum ke contoh-contohnya, yuk pahami dulu kenapa eksperimen sains seru yang bisa dicoba di rumah bersama anak ini layak banget dicoba. Pertama, anak belajar lebih gampang kalau dia langsung lihat dan praktek, bukan sekadar baca. Kedua, ini cara bagus buat bikin anak paham bahwa belajar itu nggak selalu harus duduk diam di depan meja belajar. Ketiga, momen ini juga bikin anak dan orang tua jadi lebih dekat karena belajarnya bareng-bareng.   Contoh Eksperimen Sains Seru yang Bisa Dicoba di Rumah Bersama Anak Tenang, nggak butuh alat aneh-aneh. Mayoritas bisa pakai bahan yang ada di dapur atau di rumah. 1. Gunung Meletus dari Baking Soda dan Cuka Ini eksperimen klasik, tapi selalu sukses bikin anak terpukau. Tinggal bikin “gunung” dari tanah liat, taruh baking soda di tengahnya, lalu tuangkan cuka yang udah dicampur pewarna makanan. Hasilnya? Ledakan kecil ala lava yang seru banget. 2. Pelangi Air Berjalan Siapkan gelas-gelas berisi air warna-warni, lalu hubungkan pakai tisu gulung. Air akan “berjalan” melalui tisu dan mencampur warna, hasil akhirnya kayak pelangi. Ini contoh eksperimen sains seru yang bisa dicoba di rumah bersama anak dengan hasil visual yang memuaskan. 3. Lava Lamp Sederhana Botol plastik, minyak goreng, air, pewarna, dan tablet effervescent. Kombinasikan semuanya, lalu lihat gelembung warna-warni bergerak naik turun. Anak bisa belajar tentang massa jenis dan reaksi kimia sederhana. 4. Susu Ajaib Teteskan pewarna ke permukaan susu, lalu sentuhkan sabun cair. Warna-warnanya akan bergerak indah karena perubahan tegangan permukaan. Selain seru, eksperimen ini juga melatih rasa ingin tahu anak. 5. Kupu-Kupu Terbang karena Listrik Statis Potong kertas berbentuk kupu-kupu, gosok balon di rambut, lalu dekatkan ke kupu-kupu itu. Sayapnya akan “terbang”. Ini cara mudah buat anak mengenal konsep listrik statis sambil bermain.   Dari Sains ke Coding: Melatih Pola Pikir Anak Mungkin terlihat sederhana, tapi sebenarnya eksperimen sains seru yang bisa dicoba di rumah bersama anak ini secara nggak langsung ngajarin anak cara berpikir logis dan runtut. Ini juga pondasi penting sebelum anak mengenal dunia coding. Coding juga ngajarin anak memecah masalah jadi langkah-langkah kecil, persis kayak eksperimen sains. Bedanya, coding dilakukan di layar, tapi prinsipnya sama: sabar, teliti, dan step by step. Jadi kalau anak sudah terbiasa dengan eksperimen sederhana, belajar coding akan terasa lebih mudah dan menyenangkan buat mereka.   Tips Biar Eksperimen di Rumah Nggak Bikin Ribet Biar eksperimen lancar dan anak makin semangat, coba perhatikan ini: Pastikan aman, jangan lepas pengawasan walaupun bahan-bahannya sederhana. Libatkan anak dari awal, biar mereka merasa ikut bertanggung jawab. Jangan takut gagal, justru dari gagal itu anak belajar. Sambungkan ke kehidupan sehari-hari, biar anak ngerti kalau sains itu ada di sekitar mereka.   Belajar Itu Bisa Menyenangkan Lewat eksperimen sains seru yang bisa dicoba di rumah bersama anak, kita sebagai orang tua bisa bikin belajar terasa lebih menyenangkan dan aplikatif. Anak nggak cuma sekadar menghafal, tapi juga melihat langsung proses sebab-akibat. Kalau mau melangkah lebih jauh, belajar coding juga bisa jadi cara seru lain buat melatih pola pikir terstruktur anak. Coding melatih anak fokus, berpikir logis, dan nggak gampang menyerah.   Coba Kelas Coding Gratis dari Timedoor Academy Kalau Anda ingin anak belajar sambil bermain, Timedoor Academy punya program kelas coding gratis untuk anak-anak yang bisa dicoba. Belajarnya fun, interaktif, dan disesuaikan dengan usia anak. Langsung daftar di sini dan bantu anak mengasah logika sejak dini: Daftar Kelas Gratis Timedoor Academy
<strong>5 Top! Rekomendasi Rekening Tabungan untuk Anak yang Aman dan Edukatif</strong>
5 Top! Rekomendasi Rekening Tabungan untuk Anak yang Aman dan Edukatif
Mengajarkan anak menabung sejak dini adalah langkah bijak untuk membentuk kebiasaan finansial yang sehat. Salah satu cara paling efektif adalah dengan membuka rekening tabungan untuk anak di bank yang terpercaya. Melalui produk perbankan khusus anak, orang tua bisa memperkenalkan konsep keuangan, manajemen uang saku, hingga tanggung jawab dalam mengatur pengeluaran sejak kecil. Saat ini, banyak bank di Indonesia yang menawarkan rekening tabungan untuk anak dengan berbagai fitur menarik dan edukatif. Orang tua tidak hanya mendapatkan kemudahan memantau saldo anak, tetapi juga bisa membimbing mereka untuk mencapai tujuan keuangan sederhana, seperti menabung untuk membeli buku, mainan, atau keperluan sekolah. Namun, memilih rekening tabungan untuk anak sebaiknya tidak asal pilih. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, mulai dari setoran awal, biaya administrasi, hingga fasilitas seperti kartu ATM, aplikasi mobile banking, dan fitur edukasi. Berikut adalah lima rekomendasi rekening tabungan untuk anak terbaik yang layak dipertimbangkan tahun ini. 1. BRI Junior BRI Junior merupakan salah satu produk rekening tabungan untuk anak dari Bank Rakyat Indonesia yang sangat populer. Ditujukan untuk anak usia 0–17 tahun, BRI Junior menawarkan setoran awal yang ringan dan berbagai promo menarik, seperti diskon di merchant pendidikan maupun toko buku. Keunggulan: Setoran awal mulai Rp100.000 Bebas biaya administrasi bulanan untuk saldo tertentu Dilengkapi kartu ATM dengan desain lucu Edukasi literasi keuangan melalui program fun banking BRI Junior juga memiliki fitur notifikasi transaksi sehingga orang tua dapat memantau aktivitas keuangan anak secara real time. 2. Tabungan BCA SimPel (Simpanan Pelajar) Tabungan BCA SimPel adalah produk khusus pelajar dari Bank Central Asia yang menjadi favorit banyak keluarga. SimPel BCA dirancang sebagai rekening tabungan untuk anak yang mudah diakses, aman, dan bebas biaya administrasi. Keunggulan: Setoran awal hanya Rp5.000 Tidak ada biaya administrasi bulanan Dapat dibuka di sekolah yang bekerja sama atau cabang BCA Fitur kartu ATM khusus pelajar Tabungan SimPel memudahkan anak belajar menabung sekaligus membangun kedisiplinan finansial tanpa risiko biaya tinggi. 3. Mandiri Tabungan SimPel Mandiri Tabungan SimPel merupakan program nasional tabungan pelajar dari Bank Mandiri, yang fokus pada edukasi keuangan sejak usia dini. Produk ini menjadi salah satu rekening tabungan untuk anak terbaik berkat kemudahan setoran awal dan jaringan ATM yang luas. Keunggulan: Setoran awal dan saldo minimum hanya Rp5.000 Tidak ada biaya bulanan Bisa melakukan setor dan tarik tunai di seluruh cabang Bank Mandiri Mendukung transaksi digital banking Selain itu, Bank Mandiri sering mengadakan program edukasi menabung di sekolah untuk meningkatkan literasi keuangan anak-anak. 4. CIMB Niaga Tabungan Junior Produk CIMB Niaga Tabungan Junior juga patut dipertimbangkan sebagai rekening tabungan untuk anak yang edukatif dan inovatif. Dirancang untuk anak usia di bawah 17 tahun, produk ini menawarkan berbagai fitur menarik, termasuk hadiah langsung dan program reward. Keunggulan: Setoran awal mulai Rp100.000 Fasilitas e-banking dan mobile banking Kartu ATM desain khusus anak Program reward berdasarkan saldo dan aktivitas menabung Tabungan Junior dari CIMB Niaga cocok untuk orang tua yang ingin membiasakan anak menabung sekaligus memperkenalkan teknologi perbankan digital. 5. BTN Junior BTN Junior adalah produk rekening tabungan untuk anak dari Bank Tabungan Negara yang mengedepankan kemudahan dan keamanan. Fitur edukasi keuangan menjadi keunggulan utama BTN Junior, dengan berbagai program menabung yang menyenangkan. Keunggulan: Setoran awal mulai Rp20.000 Tidak ada biaya administrasi bulanan Edukasi keuangan melalui kegiatan di sekolah mitra Hadiah menarik bagi penabung aktif BTN Junior dapat diakses di seluruh jaringan cabang BTN, membuatnya mudah dijangkau oleh keluarga di berbagai daerah. Tips Memilih Rekening Tabungan untuk Anak yang Tepat Agar manfaat menabung semakin maksimal, berikut beberapa tips memilih rekening tabungan untuk anak: Pilih produk yang sesuai usia dan kebutuhan anak, serta mudah diawasi orang tua. Perhatikan biaya administrasi, setoran awal, dan minimum saldo. Cek fasilitas pendukung seperti kartu ATM, mobile banking, dan fitur edukasi. Utamakan bank dengan program literasi keuangan dan reward untuk anak. Libatkan anak dalam proses pembukaan rekening, agar mereka merasa lebih bertanggung jawab. Menabung Sambil Belajar Literasi Keuangan dan Digital Mengajarkan anak menabung melalui rekening tabungan untuk anak bukan sekadar soal menyimpan uang, tapi juga membangun fondasi literasi keuangan yang kuat. Seiring perkembangan zaman, anak-anak juga perlu diperkenalkan pada keterampilan digital seperti coding, agar siap menghadapi tantangan masa depan. Jika Anda ingin anak tumbuh mandiri secara finansial dan cakap teknologi, daftarkan mereka di kelas coding gratis di Timedoor Academy. Anak bisa belajar mengatur keuangan sambil mengembangkan logika dan kreativitas digital, sehingga siap menjadi generasi yang bijak dan inovatif.
float button