Apr 29, 2025

Keterampilan Teknologi untuk Anak di Era Digital

Keterampilan Teknologi untuk Anak di Era Digital image

Di zaman sekarang yang serba digital, keterampilan teknologi untuk anak menjadi hal penting yang perlu diajarkan sejak dini. Tidak cukup hanya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Anak-anak juga perlu tahu cara menggunakan dan memahami teknologi. Dunia kerja terus berubah dan banyak bidang pekerjaan sekarang membutuhkan kemampuan digital. Jadi, mengenalkan teknologi sejak kecil bisa membantu anak siap menghadapi masa depan.

Apa Pentingnya Keterampilan Teknologi Untuk Anak?

Teknologi sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita belajar, bekerja, dan berkomunikasi semua lewat teknologi. Maka dari itu, anak-anak yang sejak kecil sudah terbiasa dengan teknologi akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Mereka juga akan lebih kreatif, cepat tanggap, dan punya cara berpikir yang terstruktur. Keterampilan ini akan sangat berguna saat mereka dewasa nanti.

Jenis-Jenis Keterampilan Teknologi yang Bisa Diajarkan ke Anak

Berikut beberapa keterampilan teknologi untuk anak yang penting diajarkan sejak usia sekolah dasar:

1. Belajar Coding

keterampilan teknologi untuk anak

Coding atau pemrograman bisa membantu anak belajar berpikir logis dan menyelesaikan masalah. Banyak platform seperti Scratch, Blockly, atau Python yang bisa digunakan untuk belajar coding secara menyenangkan. Dengan coding, anak juga bisa membuat game, animasi, atau cerita interaktif sendiri.

2. Mengetik dan Menggunakan Komputer

keterampilan teknologi untuk anak

Anak perlu tahu cara mengetik dengan benar dan menggunakan komputer secara umum. Mulai dari mengoperasikan sistem operasi, membuka file, hingga menggunakan program dasar seperti pengolah kata atau presentasi.

3. Membuat Desain Sederhana

Melalui aplikasi seperti Canva atau Tinkercad, anak bisa belajar membuat desain poster, kartu ucapan, atau bahkan model 3D. Ini akan melatih kreativitas dan memperkenalkan mereka pada dunia desain digital sejak awal.

4. Menggunakan Internet dengan Aman

Anak juga perlu diajarkan cara menggunakan internet dengan bijak. Mereka harus tahu bagaimana melindungi data pribadi, menghindari informasi palsu, dan bersikap sopan saat berkomunikasi di dunia digital.

5. Belajar Mengedit Foto dan Video

Dengan banyaknya konten visual di internet, anak juga bisa belajar cara mengedit gambar dan video. Ini bisa dilakukan lewat aplikasi sederhana seperti CapCut, PicsArt, atau aplikasi edit video di ponsel.

6. Belajar Membuat Aplikasi Sederhana

Selain coding, anak-anak juga bisa mulai belajar membuat aplikasi sederhana menggunakan platform seperti App Inventor atau Thunkable. Ini bisa melatih mereka untuk berpikir kreatif dan memecahkan masalah dunia nyata dengan teknologi.

Cara Orang Tua Bisa Mendukung

Orang tua tidak perlu jago teknologi untuk bisa mendampingi anak. Cukup dengan memberikan dukungan, waktu, dan lingkungan yang positif, anak bisa lebih percaya diri dalam belajar. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua:

  • Dampingi anak saat mereka menggunakan gadget atau komputer
  • Pilihkan aplikasi atau platform belajar yang sesuai usia
  • Batasi waktu layar dan seimbangkan dengan aktivitas fisik
  • Ikut belajar bersama anak agar mereka merasa lebih semangat
  • Ajarkan anak tentang etika dan keamanan digital

Bekal Masa Depan Anak Dimulai Dari Hari Ini

Mengajarkan keterampilan teknologi untuk anak sejak dini adalah investasi jangka panjang. Bukan hanya supaya mereka bisa mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga agar mereka bisa menciptakan solusi, berinovasi, dan menjadi pemimpin di masa depan. Tidak semua anak perlu jadi ahli teknologi, tapi semua anak layak mendapat kesempatan mengenal dan memahami teknologi.

Ajarkan Keterampilan Teknologi Untuk Anak di Timedoor Academy

Jika Anda ingin anak belajar teknologi dengan cara yang menyenangkan dan terarah, Timedoor Academy menyediakan kursus coding, desain, dan keterampilan digital lainnya untuk anak usia SD hingga remaja. Program disusun khusus oleh tim pengajar profesional dan ramah anak, dengan pendekatan yang interaktif dan praktis.

Ingin tahu detail program? Image

Ingin tahu detail program?

Bergabunglah bersama ribuan orang tua lainnya yang telah mempercayakan pendidikan teknologi anak mereka pada Timedoor Academy. Daftarkan anak Anda sekarang untuk kelas percobaan gratis dan lihat bagaimana mereka mulai membangun masa depan sejak hari ini.

Artikel Lainnya

Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Digital Anak: Tips Efektif 2025
Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Digital Anak: Tips Efektif 2025
Pembelajaran digital kini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia pendidikan anak. Sejak pandemi, banyak anak yang terbiasa belajar lewat layar, baik dari sekolah maupun dari platform tambahan seperti kursus coding, bahasa, atau matematika. Namun di balik kemudahan teknologi ini, peran orang tua tetap sangat penting untuk memastikan proses belajar berjalan efektif. Meski banyak yang mengira pembelajaran digital membuat anak jadi lebih mandiri, kenyataannya tidak semua anak siap mengatur waktu, fokus, atau memahami materi sendiri. Inilah kenapa peran orang tua dalam pembelajaran digital anak tetap dibutuhkan, bukan hanya sebagai pengawas, tapi juga sebagai pendamping yang aktif dan peka terhadap kebutuhan belajar anak. Orang Tua Sebagai Penjaga Ritme Belajar Salah satu tantangan dalam pembelajaran digital adalah disiplin waktu. Anak cenderung lebih mudah terdistraksi oleh hal lain ketika belajar dari rumah, terutama ketika tidak ada guru yang mengawasi langsung. Di sinilah orang tua bisa berperan sebagai pengatur ritme harian yang sehat dan konsisten. Dengan membantu menyusun jadwal belajar dan istirahat yang seimbang, orang tua turut menciptakan kebiasaan belajar yang bertanggung jawab. Peran orang tua dalam pembelajaran digital anak sangat terasa dalam membentuk kedisiplinan sejak dini. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif Lingkungan belajar punya pengaruh besar terhadap konsentrasi anak. Di rumah, gangguan bisa datang dari mana saja, seperti televisi, suara kendaraan, atau bahkan adik yang bermain di dekatnya. Orang tua perlu memastikan anak memiliki sudut belajar yang cukup tenang dan nyaman. Selain itu, pastikan juga perlengkapan digital seperti laptop, headset, dan koneksi internet berfungsi dengan baik. Meskipun terdengar sederhana, hal-hal teknis ini sering kali menjadi hambatan jika tidak disiapkan dengan baik. Peran orang tua dalam pembelajaran digital anak juga mencakup kesiapan sarana belajar. Memberikan Dukungan Emosional Anak yang belajar secara daring kadang merasa sendirian, apalagi jika materi terasa sulit dan tidak ada teman berdiskusi. Orang tua bisa menjadi tempat anak berbagi cerita, mengekspresikan rasa frustrasi, atau sekadar butuh semangat. Dukungan emosional ini tidak kalah penting dibanding bantuan akademik. Memberikan perhatian sederhana seperti bertanya, “Tadi belajarnya seru nggak?” atau “Ada yang bikin bingung nggak?” dapat membangun kepercayaan anak terhadap proses belajarnya sendiri. Peran orang tua dalam pembelajaran digital anak di sini adalah sebagai pendengar yang suportif. Mengawasi dan Membimbing Penggunaan Teknologi Teknologi memang mendukung pembelajaran, tapi juga membawa risiko jika tidak diawasi. Anak bisa saja tergoda untuk membuka YouTube atau bermain game saat kelas berlangsung. Di sinilah pentingnya orang tua untuk tetap terlibat, bukan hanya memberi akses tapi juga mengarahkan. Gunakan tools sederhana seperti timer belajar, mode fokus di gadget, atau aplikasi kontrol orang tua. Yang tak kalah penting, komunikasikan alasan di balik aturan tersebut agar anak tidak merasa diawasi secara berlebihan. Ini adalah bagian dari peran orang tua dalam pembelajaran digital anak yang lebih bijak dan membangun. Menjadi Partner dalam Proses Belajar Orang tua tidak harus mengerti semua materi yang diajarkan secara digital. Namun dengan ikut terlibat, misalnya mendampingi saat anak belajar coding atau menyimak hasil proyek digitalnya, anak akan merasa usahanya dihargai. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri mereka. Menjadi partner artinya bersedia belajar bersama, ikut eksplorasi, dan terbuka untuk bertanya atau berdiskusi. Peran orang tua dalam pembelajaran digital anak akan terasa lebih kuat ketika proses belajar menjadi kegiatan bersama, bukan tugas sepihak. Menyesuaikan Pendekatan Sesuai Usia Anak Anak usia dini mungkin masih butuh banyak pendampingan langsung, sementara anak remaja butuh ruang untuk mengatur sendiri. Orang tua perlu menyesuaikan gaya dampingan agar anak tetap merasa dihargai, tapi juga tetap terbantu saat dibutuhkan. Fleksibilitas ini penting agar pendampingan tidak terasa seperti tekanan. Peran orang tua dalam pembelajaran digital anak seharusnya terasa sebagai dukungan yang menyenangkan, bukan pengawasan ketat yang membatasi. Menjadi Role Model dalam Penggunaan Teknologi Anak akan lebih mudah meniru daripada mendengar nasihat. Jika orang tua ingin anak fokus belajar saat online, orang tua juga bisa memberi contoh dengan tidak sering memegang ponsel atau menonton TV saat anak belajar. Sikap ini akan memperkuat nilai yang ingin ditanamkan. Peran orang tua dalam pembelajaran digital anak dimulai dari kebiasaan di rumah yang konsisten dan memberi contoh positif dalam menggunakan teknologi. Mengarahkan Anak pada Sumber Belajar Berkualitas Dengan begitu banyaknya platform online, orang tua juga bisa membantu memilihkan materi atau kelas yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak. Bukan hanya soal materi, tapi juga soal gaya penyampaian, interaksi, dan fleksibilitas jadwal. Timedoor Academy, misalnya, menyediakan kelas coding dan teknologi untuk anak dengan pendekatan yang menyenangkan dan terstruktur. Peran orang tua dalam pembelajaran digital anak adalah membuka peluang agar anak bisa belajar dari sumber yang tepat dan terpercaya. Peran Orang Tua Tetap Tak Tergantikan Meskipun pembelajaran digital memberikan banyak kemudahan, keterlibatan orang tua tetap jadi penentu utama keberhasilan anak dalam belajar. Orang tua berperan sebagai fasilitator, penyemangat, pendamping, sekaligus panutan dalam penggunaan teknologi. Dengan mendampingi anak secara aktif dan penuh perhatian, pembelajaran digital bukan hanya jadi efektif tapi juga menyenangkan. Peran orang tua dalam pembelajaran digital anak adalah jembatan antara dunia teknologi dan kebutuhan emosional anak yang tidak bisa digantikan oleh layar. Belajar Digital Lebih Maksimal Bersama Timedoor Academy Jika Anda sedang mencari cara yang tepat untuk mendukung anak belajar digital di rumah, Timedoor Academy bisa jadi solusi yang ideal. Kami menyediakan kelas online interaktif seperti coding, matematika, dan robotika yang dirancang khusus untuk anak-anak, dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan. Coba kelas gratis hari ini dan temukan bagaimana Timedoor Academy bisa membantu Anda menjalankan peran orang tua dalam pembelajaran digital anak secara lebih mudah, terarah, dan menyenangkan langsung dari rumah.
9 Top Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di 2025
9 Top Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di 2025
Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini menjadi topik penting yang harus dipahami oleh setiap orang tua. Bukan sekadar istilah baru dalam dunia pendidikan, perubahan kurikulum ini berdampak langsung terhadap cara anak belajar di sekolah. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua bisa lebih bijak dalam mendampingi anak agar proses belajar mereka berjalan optimal. Kurikulum 2013 telah digunakan sejak satu dekade lalu. Namun seiring berjalannya waktu, berbagai evaluasi menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada anak. Inilah yang kemudian melahirkan kurikulum merdeka sebagai penyegaran dalam sistem pendidikan di Indonesia. Tapi apa sebenarnya perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini? Artikel ini akan membahas secara lengkap sembilan aspek yang membedakan dua kurikulum tersebut, beserta dampaknya terhadap pembelajaran anak. 1. Tujuan Kurikulum Kurikulum 2013 menekankan pada pembentukan karakter, pengetahuan, dan keterampilan secara seimbang. Di sisi lain, kurikulum merdeka lebih menitikberatkan pada pengembangan potensi siswa sesuai minat dan bakat mereka. Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini terlihat jelas dari cara tujuan pendidikan dirancang dan dijalankan di ruang kelas. 2. Struktur Pembelajaran Dalam kurikulum 2013, semua materi pelajaran ditentukan oleh pusat. Guru memiliki ruang gerak terbatas dalam menyusun pembelajaran. Kurikulum merdeka memberikan kebebasan lebih kepada sekolah untuk menyesuaikan struktur pembelajaran dengan konteks lokal dan kebutuhan peserta didik. Ini menjadi perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini yang paling banyak diapresiasi oleh para guru. 3. Pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang menekankan pada proses observasi, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Sedangkan dalam kurikulum merdeka, pendekatannya bersifat diferensiatif, di mana guru menyesuaikan metode pembelajaran sesuai kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa. 4. Materi Pelajaran Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini juga dapat dilihat dari bobot materi. Kurikulum merdeka menyederhanakan konten agar siswa tidak terlalu terbebani. Fokusnya adalah pada pendalaman konsep, bukan sekadar penguasaan banyak materi. Hal ini memungkinkan siswa belajar dengan lebih tenang dan memahami secara mendalam. 5. Penilaian Belajar Dalam kurikulum 2013, penilaian sangat administratif dan kuantitatif. Banyak guru mengeluh tentang rumitnya pelaporan nilai. Sebaliknya, kurikulum merdeka mengedepankan asesmen formatif, yaitu penilaian yang dilakukan untuk melihat perkembangan siswa dan digunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki proses belajar. 6. Peran Guru Guru dalam kurikulum 2013 lebih berperan sebagai penyampai informasi. Di kurikulum merdeka, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mendampingi siswa dalam proses eksplorasi pengetahuan. Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini ini mencerminkan perubahan paradigma dari pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. 7. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum 2013 belum mengenal adanya projek tematik khusus. Di kurikulum merdeka, terdapat kegiatan P5 yang mendorong siswa untuk membangun karakter melalui tema-tema relevan seperti gotong royong, kreativitas, dan kebinekaan global. Ini merupakan perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini yang sangat terlihat dalam praktik pembelajaran sehari-hari. 8. Fleksibilitas Waktu dan Kegiatan Kurikulum 2013 cenderung memiliki jadwal pelajaran yang ketat dan padat. Sementara itu, kurikulum merdeka memberi ruang bagi sekolah untuk mengatur waktu pembelajaran dengan lebih fleksibel. Kegiatan belajar bisa dilakukan di luar kelas, melalui eksperimen, diskusi, bahkan kolaborasi dengan komunitas lokal. 9. Kesiapan Menghadapi Dunia Masa Depan Kurikulum merdeka dirancang untuk menghadapi tantangan abad 21. Fokus pada critical thinking, komunikasi, kolaborasi, dan literasi digital menjadi prioritas. Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini sangat terasa saat anak diperkenalkan dengan teknologi, kreativitas, dan cara berpikir terbuka terhadap perubahan. Peran Orang Tua di Era Kurikulum Merdeka Orang tua bukan hanya pelengkap, tapi partner penting dalam kurikulum merdeka. Anak membutuhkan pendampingan yang aktif dan suportif dari rumah. Salah satu bentuk dukungan yang bisa diberikan adalah mengenalkan anak pada aktivitas yang sesuai dengan semangat merdeka belajar, seperti belajar coding. Coba Kelas Coding Gratis di Timedoor Academy Timedoor Academy menawarkan kelas coding gratis yang dirancang khusus untuk anak-anak sesuai dengan usia dan minat mereka. Di sini, anak tidak hanya belajar tentang teknologi, tetapi juga melatih logika, kreativitas, dan kepercayaan diri. Kelas disusun dengan pendekatan berbasis proyek, yang sejalan dengan prinsip kurikulum merdeka. Anak akan diajak membuat game, animasi, atau aplikasi sederhana sambil belajar problem solving dan bekerja sama dengan teman. Dengan didampingi mentor profesional, anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan dan membangun masa depan yang lebih cerah. Ajak buah hati anda untuk merasakan pengalaman seru kelas coding gratis disini!
<strong>7 Rahasia Hebat Cara Belajar Coding yang Menyenangkan untuk Anak</strong>
7 Rahasia Hebat Cara Belajar Coding yang Menyenangkan untuk Anak
Di era digital yang penuh peluang, kemampuan coding menjadi keterampilan penting yang dapat membuka banyak jalan menuju masa depan yang cerah. Namun, banyak orang tua masih berpikir bahwa belajar coding identik dengan aktivitas sulit dan membingungkan. Padahal, dengan cara belajar coding yang menyenangkan, anak-anak bisa menikmati proses belajar sambil mengembangkan kreativitas dan logika berpikir mereka. Timedoor Academy memahami bahwa setiap anak memiliki cara unik dalam belajar. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan harus membuat anak merasa terlibat, bersemangat, dan tidak tertekan. Melalui pembelajaran yang interaktif, anak-anak tidak hanya memahami konsep teknis, tetapi juga belajar memecahkan masalah dengan cara yang menyenangkan dan penuh makna. Mengapa Belajar Coding Harus Menyenangkan? Ketika anak-anak menikmati proses belajar, mereka akan lebih mudah memahami konsep dan termotivasi untuk terus mengeksplorasi. Cara belajar coding yang menyenangkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu alami anak terhadap dunia teknologi. Berbeda dengan metode belajar tradisional, pembelajaran yang menyenangkan menempatkan anak sebagai pusat kegiatan belajar. Anak tidak hanya mendengar teori, tetapi juga aktif menciptakan sesuatu yang nyata, seperti membuat game sederhana, animasi, atau aplikasi kecil. Pendekatan seperti ini bukan hanya membuat belajar coding terasa lebih ringan, tetapi juga membantu anak mengasah kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif. 1. Belajar dengan Proyek Nyata Salah satu cara belajar coding yang menyenangkan adalah dengan mengerjakan proyek nyata. Anak-anak dapat membuat proyek sesuai minat mereka, seperti mendesain karakter game, membuat website sederhana, atau membuat cerita interaktif dengan kode. Ketika mereka melihat hasil kerja kerasnya menjadi sesuatu yang nyata, rasa bangga dan percaya diri pun tumbuh. Proyek ini juga memberikan makna lebih dalam dibanding sekadar latihan teori. 2. Menggunakan Media Interaktif dan Visual Belajar coding tidak harus selalu berhadapan dengan layar hitam penuh tulisan kode. Timedoor Academy menghadirkan berbagai media interaktif seperti platform visual dan permainan edukatif yang dirancang khusus untuk anak-anak. Media semacam ini membantu anak memahami logika pemrograman secara visual dan intuitif. Dengan begitu, cara belajar coding yang menyenangkan benar-benar terasa, karena anak tidak hanya belajar, tetapi juga bermain sambil berkreasi. 3. Didampingi oleh Mentor yang Ramah dan Profesional Faktor penting lainnya adalah pendampingan dari mentor. Seorang mentor yang berpengalaman tahu bagaimana cara membuat suasana belajar tetap positif dan memotivasi. Di Timedoor Academy, para mentor tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi teman diskusi bagi siswa. Mereka membimbing dengan sabar dan membantu anak menemukan gaya belajar terbaik. Hal ini menjadikan proses belajar lebih hangat dan personal, mendukung cara belajar coding yang menyenangkan bagi setiap siswa. 4. Mengaitkan Coding dengan Kehidupan Sehari-hari Anak-anak lebih mudah memahami sesuatu jika mereka bisa menghubungkannya dengan pengalaman pribadi. Misalnya, menjelaskan konsep logika menggunakan permainan favorit mereka atau situasi yang sering mereka alami. Pendekatan ini membantu anak menyadari bahwa coding bukan hal asing, tetapi bagian dari kehidupan modern. Dengan demikian, cara belajar coding yang menyenangkan dapat membantu anak melihat manfaat nyata dari teknologi di sekitar mereka. 5. Menumbuhkan Semangat Eksperimen Dalam coding, kesalahan adalah hal biasa. Justru dari kesalahan itulah anak belajar untuk mencoba lagi dan berpikir lebih kritis. Timedoor Academy mendorong anak-anak untuk tidak takut gagal, karena setiap kegagalan adalah langkah menuju pemahaman yang lebih baik. Melalui suasana belajar yang suportif, anak-anak berani bereksperimen dan berinovasi. Inilah esensi dari cara belajar coding yang menyenangkan, membuat anak merasa aman untuk mencoba hal baru tanpa tekanan. 6. Belajar Bersama Teman Sebaya Belajar dalam kelompok membuat suasana kelas lebih hidup dan interaktif. Anak dapat berdiskusi, bertukar ide, bahkan bekerja sama dalam satu proyek. Selain meningkatkan kemampuan sosial, aktivitas ini juga melatih anak untuk berkolaborasi seperti halnya para profesional di dunia kerja. Timedoor Academy mengintegrasikan kerja tim ke dalam setiap program agar anak terbiasa berkomunikasi dan menghargai pendapat orang lain. Dengan dukungan komunitas belajar yang positif, cara belajar coding yang menyenangkan dapat terwujud sepenuhnya. 7. Mengapresiasi Setiap Proses dan Pencapaian Anak-anak merasa termotivasi ketika hasil kerja keras mereka diakui. Timedoor Academy selalu memberikan apresiasi atas setiap pencapaian siswa, sekecil apa pun itu. Penghargaan ini membuat anak semakin semangat untuk belajar dan berkembang. Dengan pendekatan apresiatif ini, cara belajar coding yang menyenangkan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi mereka. Bukan hanya soal hasil, tetapi juga perjalanan belajar yang penuh semangat dan kebahagiaan. Peran Orang Tua dalam Mendukung Anak Orang tua memegang peranan besar dalam membantu anak menikmati proses belajar coding. Dukungan moral, waktu, dan perhatian dari orang tua akan membuat anak lebih bersemangat untuk belajar. Selain itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa coding bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi juga cara membangun pola pikir yang logis, kreatif, dan solutif. Dengan memberikan ruang bagi anak untuk bereksplorasi, mereka akan tumbuh menjadi individu yang mandiri dan siap menghadapi tantangan digital masa depan. Belajar Coding itu Menyenangkan! Belajar coding tidak harus terasa rumit atau membosankan. Dengan pendekatan yang tepat, cara belajar coding yang menyenangkan bisa menjadi pengalaman yang penuh inspirasi bagi anak-anak. Melalui metode yang interaktif, mentor yang suportif, dan suasana belajar yang positif, anak-anak tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga belajar berpikir kritis, kreatif, dan percaya diri.Ingin anak Anda belajar coding dengan cara yang menyenangkan dan efektif? Daftarkan sekarang untuk Free Trial Class di Timedoor Academy! Biarkan anak merasakan pengalaman belajar yang interaktif, penuh semangat, dan membantu mereka mencintai dunia teknologi sejak dini.
float button