Sep 03, 2024

Timedoor Academy – Kompetisi Coding di Mesir!

Timedoor Academy – Kompetisi Coding di Mesir! image

Anak muda menampilkan kemampuan digital mengagumkan mereka dalam kompetisi coding Timedoor Academy di Mesir atau Egypt.

Timedoor Academy telah menyelenggarakan kompetisi coding di Mesir yang sangat dinantikan dan dimulai dari tanggal 16 Juli hingga 31 Juli 2024. Pameran inovasi dan kreativitas ini menarik kerumunan mengesankan yang terdiri dari lebih dari 200 peserta berbakat dari kelas online dan offline di Mesir.

Sekilas Kompetisi Coding di Mesir!

Kompetisi ini terbagi menjadi dua fase yang menarik, di mana setiap fase memungkinkan peserta coders untuk menunjukkan keterampilan mereka dalam pembuatan game dan desain website.

Putaran awal diikuti oleh lebih dari 50 coder antusias yang mengerahkan kemampuan terbaik mereka.

Seiring sengitnya persaingan kompetisi, 20 peserta teratas dari masing-masing kategori berhasil meraih tempat di putaran final, yang diadakan di salah satu cabang kami yang berada di Misr Al-Gadeda.

Menambah keseruan dimana lebih dari 30 orang tua yang bangga hadir di final untuk menyaksikan prestasi luar biasa anak-anak mereka secara langsung.

Pertunjukan keterampilan teknologi dan kreativitas yang luar biasa dari para programmer muda Mesir ini menunjukkan munculnya bakat yang menjanjikan dalam aspek teknologi.

Sorotan Acara

Di Timedoor Academy, kami percaya dalam membina pemimpin teknologi masa depan. Kompetisi ini lebih dari sekadar acara, ini adalah perayaan bakat muda dan masa depan cerah teknologi di Mesir.

Pemenang di Timedoor Academy Kompetisi Coding di Egypt

Untuk semua pemenang di berbagai kategori: Bravo! Kerja keras, kreativitas, dan keterampilan coding Anda benar-benar telah menetapkan standar yang tinggi.

Selain itu, terima kasih juga kepada setiap peserta yang bergabung dengan kami dalam perjalanan ini. Semangat dan dedikasi Anda telah membuat acara ini benar-benar istimewa.

Nantikan update menarik lainnya dan kesempatan untuk bersinar di Timedoor Academy!

Jelajahi kursus-kursus terdepan dan acara teknologi mendatang kami dengan mengunjungi situs web kami. Jangan sampai ketinggalan – klik di sini dan mulailah petualangan digital Anda hari ini!

Artikel Lainnya

<strong>5 Perbedaan Autis dan ADHD pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua</strong>
5 Perbedaan Autis dan ADHD pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua
Dalam dunia perkembangan anak, dua istilah yang sering kali membuat orang tua bingung adalah autisme dan ADHD. Keduanya sama-sama termasuk kondisi neurodevelopmental yang memengaruhi cara anak belajar, berperilaku, dan berinteraksi. Namun, memahami perbedaan autis dan adhd pada anak sangat penting agar anak mendapatkan pendekatan dan dukungan yang tepat. Meski sekilas terlihat mirip karena sama-sama melibatkan gangguan perilaku dan konsentrasi, perbedaan autis dan adhd sangat jelas jika diamati secara lebih dalam. Artikel ini akan membantu orang tua mengenali ciri-ciri utama dari masing-masing kondisi serta membedakan keduanya dalam kehidupan sehari-hari. 1. Perbedaan dalam Interaksi Sosial Salah satu perbedaan autis dan adhd pada anak yang paling terlihat adalah cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Anak dengan autisme cenderung kesulitan memahami ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau norma sosial. Mereka bisa terlihat kurang responsif dalam komunikasi dua arah atau cenderung fokus pada dunia sendiri. Sementara itu, anak dengan ADHD sebenarnya memiliki keinginan untuk berinteraksi, namun mereka sering kali terlalu impulsif, menyela pembicaraan, atau sulit mendengarkan saat orang lain berbicara. Di sini terlihat bahwa perbedaan autis dan adhd tidak hanya pada minat sosial, tapi juga pada cara mereka menjalani interaksi itu sendiri. 2. Fokus dan Perhatian Perbedaan autis dan adhd pada anak juga tampak dari cara mereka fokus terhadap suatu hal. Anak dengan ADHD sulit mempertahankan perhatian pada tugas tertentu, mudah terganggu oleh rangsangan kecil, dan sering berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lain tanpa menyelesaikannya. Sebaliknya, anak dengan autisme justru bisa sangat fokus pada satu hal yang mereka minati, bahkan dalam waktu lama. Hal ini sering disebut "hyperfocus" dan biasanya terjadi pada topik-topik tertentu seperti angka, kendaraan, atau pola. Jadi, perbedaan autis dan adhd di sini sangat bertolak belakang dalam hal perhatian. 3. Pola Perilaku dan Rutinitas Anak dengan autisme umumnya memiliki kebutuhan tinggi terhadap rutinitas. Perubahan kecil dalam rutinitas harian bisa memicu kecemasan atau tantrum. Mereka juga kerap menunjukkan perilaku berulang seperti mengepakkan tangan, memutar benda, atau berjalan dalam pola tertentu. Sementara itu, anak dengan ADHD cenderung lebih impulsif dan suka perubahan. Mereka sering membuat keputusan tanpa berpikir panjang dan sulit mengikuti aturan yang konsisten. Perbedaan autis dan adhd pada anak terlihat jelas dalam respons mereka terhadap struktur dan rutinitas. 4. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi Bahasa adalah area lain yang menunjukkan perbedaan autis dan adhd. Anak autis sering mengalami keterlambatan dalam bicara atau memiliki pola bicara yang tidak biasa, seperti mengulang kata-kata atau berbicara dalam nada datar. Mereka mungkin juga lebih suka berkomunikasi melalui gerakan daripada kata-kata. Sedangkan anak ADHD biasanya memiliki kemampuan bahasa yang sesuai dengan usianya, tetapi mereka sering menyela, berbicara berlebihan, atau kesulitan mendengarkan. Maka dari itu, perbedaan autis dan adhd pada anak juga mencakup kemampuan berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal. 5. Respons terhadap Lingkungan Anak dengan autisme cenderung sensitif terhadap suara keras, cahaya terang, atau sentuhan tertentu. Mereka bisa mengalami kelebihan rangsangan sensorik yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Ini berbeda dengan anak ADHD, yang justru sering mencari rangsangan baru dan bisa terlihat seperti tidak pernah lelah. Perbedaan autis dan adhd pada anak dalam hal ini penting untuk dikenali, karena bisa membantu orang tua menyesuaikan lingkungan rumah atau sekolah agar lebih nyaman bagi anak. Diagnosis Harus Dilakukan Profesional Meskipun artikel ini membahas perbedaan autis dan adhd, penting untuk diingat bahwa diagnosis hanya boleh dilakukan oleh profesional seperti psikolog anak, psikiater, atau dokter tumbuh kembang. Banyak anak bisa menunjukkan gejala campuran, sehingga hanya melalui observasi mendalam dan asesmen klinis yang tepat, diagnosis bisa diberikan. Dukungan yang Tepat Membantu Anak Tumbuh Optimal Setelah memahami perbedaan autis dan adhd pada anak, langkah selanjutnya adalah memberikan dukungan yang sesuai. Terapi perilaku, terapi okupasi, dan konseling bisa membantu anak-anak dengan autisme maupun ADHD untuk belajar mengelola emosi, mengembangkan keterampilan sosial, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Coding: Salah Satu Media Belajar yang Efektif Bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, seperti ADHD maupun autisme, kegiatan yang melibatkan struktur dan kreativitas bisa sangat membantu. Salah satunya adalah belajar coding. Di Timedoor Academy, anak-anak bisa belajar coding dengan cara menyenangkan dan terstruktur. Proses ini membantu mereka melatih fokus, menyelesaikan masalah, dan mengembangkan kepercayaan diri melalui proyek digital yang nyata. Coba kelas coding gratis untuk anak Anda di Timedoor Academy dan lihat sendiri bagaimana teknologi bisa menjadi sarana belajar yang positif dan menyenangkan.
The Role Of Ai For Kids Education
Peran AI dalam Pendidikan Anak — Manfaat dan Tantangan
Menyambut Masa Depan: AI dalam Pendidikan Anak Bayangkan seorang anak belajar Matematika dari tutor virtual yang bisa menjelaskan konsep rumit dengan sabar, kapan saja dibutuhkan. Atau belajar bahasa asing lewat game interaktif yang sesuai minat dan kecepatan belajar mereka. Ini bukan imajinasi—ini adalah hasil nyata dari kemajuan AI dalam pendidikan anak. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini menjadi salah satu inovasi paling berpengaruh dalam dunia pendidikan, termasuk untuk anak-anak. Teknologi ini membuka pintu untuk pengalaman belajar yang lebih personal, fleksibel, dan menyenangkan. Tak hanya untuk siswa sekolah menengah atau perguruan tinggi, teknologi AI kini mulai dirancang khusus agar ramah bagi anak-anak usia dini hingga remaja. Ini berarti pendekatannya pun harus intuitif, visual, dan menyenangkan—karena cara belajar anak sangat berbeda dengan orang dewasa. Mengapa AI Relevan dalam Pendidikan Anak? Anak-anak adalah pembelajar alami. Mereka memiliki rasa ingin tahu tinggi dan cepat beradaptasi. Inilah alasan mengapa AI dalam pendidikan anak sangat relevan—teknologi ini mampu menghadirkan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Dengan menggunakan algoritma cerdas, AI dapat: Menyusun materi belajar berdasarkan performa anak. Menyesuaikan metode belajar agar lebih efektif. Memberikan umpan balik instan saat anak mengalami kesulitan. Teknologi ini memungkinkan sistem untuk memahami pola belajar anak—misalnya, topik apa yang membuat mereka kesulitan, kapan mereka lebih produktif, atau bagaimana gaya belajar mereka. Semuanya dilakukan secara otomatis dan terus berkembang seiring waktu. Manfaat AI dalam Pendidikan Anak 1. Pembelajaran Lebih Personal Setiap anak unik, dan AI memungkinkan sistem untuk memahami kebutuhan spesifik mereka. Anak bisa belajar dalam kecepatan mereka sendiri tanpa tekanan untuk “mengejar” teman sekelas. Ini sangat membantu anak yang membutuhkan waktu lebih untuk memahami materi atau justru mereka yang cepat menangkap pelajaran dan butuh tantangan baru. 2. Interaktif dan Menyenangkan AI mampu mengubah pelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan. Game edukatif, kuis adaptif, dan simulasi interaktif membuat anak-anak tetap tertarik dan terlibat. Anak merasa mereka sedang “bermain” padahal sebenarnya sedang belajar—sebuah pendekatan yang sangat efektif di usia dini. 3. Umpan Balik Real-Time AI tidak perlu waktu untuk mengoreksi tugas. Anak bisa tahu di mana mereka salah dan langsung memperbaikinya. Ini membantu membangun pemahaman lebih cepat dan percaya diri lebih tinggi. Bahkan, sistem AI bisa memberikan rekomendasi materi tambahan secara otomatis jika anak mengalami kesulitan dalam suatu topik. 4. Membantu Anak dengan Kebutuhan Khusus AI dapat menjadi alat bantu luar biasa untuk anak-anak yang memiliki gaya belajar khusus atau tantangan tertentu. Misalnya, anak dengan disleksia dapat dibantu oleh program AI yang membaca teks keras-keras atau menyederhanakan instruksi. 5. Efisiensi bagi Orang Tua dan Guru Dengan laporan otomatis dari platform berbasis AI, orang tua dan guru bisa lebih mudah memantau kemajuan anak. Waktu yang sebelumnya dihabiskan untuk koreksi tugas bisa digunakan untuk memberikan perhatian lebih secara emosional atau membimbing secara langsung. Contoh Nyata Penggunaan AI dalam Pendidikan Anak Beberapa platform pembelajaran sudah menerapkan AI secara aktif dan terbukti berdampak positif: Socratic by Google: Anak hanya perlu memotret soal pelajaran dan aplikasi ini akan menjelaskan langkah-langkah penyelesaiannya. Tynker: Mengajarkan coding secara visual dan menarik melalui misi-misi kreatif. Duolingo: Belajar bahasa baru dengan pendekatan yang adaptif berdasarkan performa pengguna. Khan Academy Kids: Menggunakan AI untuk menyesuaikan materi belajar anak usia dini dengan animasi dan aktivitas seru. Semua platform ini menunjukkan bagaimana AI dalam pendidikan anak bisa menjembatani antara kebutuhan belajar dan teknologi modern. Tantangan dan Hal yang Perlu Diwaspadai Untuk AI Dalam pendidikan anak Meski penuh potensi, penerapan AI dalam pendidikan juga perlu diseimbangkan dengan kehati-hatian. Khususnya saat melibatkan anak-anak, ada beberapa aspek penting: Privasi dan Keamanan DataAnak-anak adalah kelompok yang rentan secara digital. Platform pembelajaran harus memiliki perlindungan data yang ketat agar informasi anak tidak disalahgunakan. Interaksi Sosial Masih DibutuhkanAI bisa jadi teman belajar, tapi bukan pengganti teman bermain. Anak tetap perlu bersosialisasi dan berinteraksi secara nyata untuk mengembangkan empati, kerja sama, dan keterampilan sosial lainnya. Kesenjangan Akses TeknologiMasih banyak anak yang belum memiliki akses ke perangkat atau koneksi internet yang layak. Ini tantangan besar agar implementasi AI dalam pendidikan anak bisa benar-benar merata. Ketergantungan Berlebih pada TeknologiJika tidak didampingi dengan bijak, anak bisa jadi terlalu bergantung pada AI. Padahal, penting juga bagi mereka untuk mengalami proses belajar manual, seperti membaca buku atau menulis tangan. Peran Orang Tua dan Guru: Pendamping Utama Teknologi Meskipun AI dapat mengoptimalkan proses belajar, peran manusia tetap tak tergantikan. Orang tua dan guru adalah pendamping terbaik bagi anak-anak saat mereka mengeksplorasi teknologi. Tips yang bisa diterapkan: Pilih platform yang terpercaya dan sesuai usia anak. Dampingi anak saat menggunakan aplikasi berbasis AI. Ajarkan etika digital sejak dini, seperti pentingnya menjaga data pribadi dan menggunakan teknologi secara bijak. Jadwalkan waktu belajar dan bermain dengan seimbang. Menuju Pendidikan Masa Depan yang Lebih Cerdas AI dalam pendidikan anak bukan tentang menggantikan guru atau orang tua. Ini tentang menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis, adaptif, dan inklusif. Dengan penggunaan yang bijak, teknologi ini bisa membantu anak tumbuh menjadi pembelajar mandiri yang siap menghadapi tantangan masa depan. Di Timedoor Academy, kami percaya bahwa masa depan pendidikan tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada cara kita menggunakannya. Saat AI menjadi bagian dari proses belajar anak, kita perlu memastikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan tetap menjadi pusat dari semua inovasi. Coba kelas gratis kami sekarang!
<strong>5 Resep Makanan Idul Adha Paling Lezat dan Praktis Untuk Keluarga</strong>
5 Resep Makanan Idul Adha Paling Lezat dan Praktis Untuk Keluarga
Hari Raya Idul Adha selalu identik dengan momen kebersamaan dan tradisi berbagi daging kurban. Salah satu cara merayakan hari istimewa ini adalah dengan menghadirkan sajian istimewa untuk keluarga tercinta. Tidak heran jika banyak orang mencari resep makanan Idul Adha yang unik, lezat, dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan lima resep makanan Idul Adha yang bisa Anda coba di rumah. Tidak hanya praktis dan nikmat, resep-resep ini juga sangat cocok disantap bersama keluarga besar. Dengan memanfaatkan daging kurban, Anda bisa mengeksplorasi berbagai hidangan khas Nusantara yang kaya cita rasa. 1. Sate Kambing Bumbu Kacang Sate kambing menjadi salah satu resep makanan Idul Adha yang paling populer dan selalu dinantikan. Potongan daging kambing yang empuk dipadu dengan bumbu kacang gurih, menghasilkan rasa yang sulit dilupakan. Bahan: 500 gram daging kambing, potong dadu 10 tusuk sate 3 sdm kecap manis 1 sdm minyak goreng Bumbu Kacang: 100 gram kacang tanah goreng, haluskan 2 siung bawang putih 2 buah cabai merah besar 3 sdm air asam jawa Garam, gula secukupnya Cara membuat: Marinasi daging kambing dengan kecap dan minyak, diamkan 30 menit. Haluskan bumbu kacang, tumis hingga harum, lalu tambahkan air asam, garam, dan gula. Tusuk daging, bakar sate hingga matang. Sajikan sate dengan siraman bumbu kacang dan taburan bawang goreng. 2. Gulai Sapi Spesial Gulai sapi selalu menjadi pilihan utama dalam kumpulan resep makanan Idul Adha. Kuah kuning yang kaya rempah dan daging sapi yang empuk benar-benar menggugah selera. Bahan: 500 gram daging sapi, potong sesuai selera 500 ml santan 1 batang serai 2 lembar daun salam Bumbu halus: 6 siung bawang merah 4 siung bawang putih 2 cm jahe, kunyit, lengkuas 5 butir kemiri 5 cabai merah Cara membuat: Tumis bumbu halus, serai, dan daun salam hingga harum. Masukkan daging sapi, aduk rata. Tuang santan, masak dengan api kecil hingga daging empuk dan kuah mengental. Sajikan gulai sapi selagi hangat. 3. Tongseng Kambing Pedas Manis Tongseng kambing cocok menjadi alternatif resep makanan Idul Adha untuk Anda yang suka hidangan berkuah namun tetap kaya rasa. Bahan: 400 gram daging kambing 1/2 buah kol, iris kasar 2 buah tomat 5 siung bawang merah, 3 siung bawang putih 3 cabai rawit (atau sesuai selera) 2 lembar daun jeruk, 1 batang serai Cara membuat: Tumis bawang merah, bawang putih, dan cabai hingga harum. Masukkan daging kambing, aduk rata hingga berubah warna. Tambahkan daun jeruk, serai, dan tomat. Masukkan kol, beri air secukupnya. Masak hingga daging dan kol empuk. 4. Sop Daging Sapi Segar Sop daging sapi bisa menjadi pilihan resep makanan Idul Adha untuk anak-anak atau lansia karena teksturnya yang lembut dan kuahnya yang segar. Bahan: 500 gram daging sapi, potong kecil 2 buah wortel, potong bulat 2 kentang, potong dadu 1 batang daun bawang dan seledri 1 buah tomat Cara membuat: Rebus daging hingga empuk, buang busa yang muncul. Masukkan wortel, kentang, dan bumbu lain. Setelah semua bahan empuk, masukkan daun bawang, seledri, dan tomat. Angkat dan sajikan sop daging sapi selagi panas. 5. Sate Maranggi Khas Purwakarta Bagi yang ingin mencoba variasi lain dari resep makanan Idul Adha, sate maranggi bisa jadi pilihan tepat. Perpaduan daging sapi dengan bumbu khas menjadikan sate ini favorit banyak orang. Bahan: 500 gram daging sapi, potong dadu 2 sdm kecap manis 1 sdm air jeruk nipis 1 sdm ketumbar bubuk Cara membuat: Marinasi daging dengan kecap, jeruk nipis, dan ketumbar selama 1 jam. Tusuk daging, bakar di atas bara api hingga matang. Sajikan dengan sambal oncom atau acar. Tips Memasak Daging Kurban Agar Empuk Agar hasil olahan dari resep makanan Idul Adha maksimal, ada beberapa tips sederhana yang bisa dicoba: Potong daging searah serat supaya lebih mudah empuk saat dimasak. Gunakan nanas parut atau daun pepaya saat marinasi untuk melunakkan daging. Masak dengan api kecil agar bumbu meresap sempurna. Merayakan Idul Adha Lebih Berkesan dan Edukatif Idul Adha bukan hanya tentang menikmati berbagai resep makanan Idul Adha bersama keluarga, tetapi juga waktu yang tepat untuk menanamkan nilai kebersamaan, berbagi, dan kreativitas pada anak-anak. Ajak mereka untuk ikut memasak di dapur, belajar mengolah bahan, serta mengenal tradisi kuliner Indonesia. Selain memasak, momen keluarga seperti ini juga bisa digunakan untuk memperkenalkan keterampilan baru yang bermanfaat untuk masa depan anak, misalnya belajar coding. Coding membantu anak berpikir logis dan kreatif, yang sangat berguna di era digital. Jika Anda ingin anak semakin berkembang secara digital, jangan ragu untuk mencoba free trial class coding di Timedoor Academy. Jadikan waktu keluarga semakin seru, bermakna, dan penuh inspirasi!
float button