9 Top Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di 2025

Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini menjadi topik penting yang harus dipahami oleh setiap orang tua. Bukan sekadar istilah baru dalam dunia pendidikan, perubahan kurikulum ini berdampak langsung terhadap cara anak belajar di sekolah. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua bisa lebih bijak dalam mendampingi anak agar proses belajar mereka berjalan optimal.
Kurikulum 2013 telah digunakan sejak satu dekade lalu. Namun seiring berjalannya waktu, berbagai evaluasi menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada anak. Inilah yang kemudian melahirkan kurikulum merdeka sebagai penyegaran dalam sistem pendidikan di Indonesia. Tapi apa sebenarnya perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini?
Artikel ini akan membahas secara lengkap sembilan aspek yang membedakan dua kurikulum tersebut, beserta dampaknya terhadap pembelajaran anak.
1. Tujuan Kurikulum

Kurikulum 2013 menekankan pada pembentukan karakter, pengetahuan, dan keterampilan secara seimbang. Di sisi lain, kurikulum merdeka lebih menitikberatkan pada pengembangan potensi siswa sesuai minat dan bakat mereka. Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini terlihat jelas dari cara tujuan pendidikan dirancang dan dijalankan di ruang kelas.
2. Struktur Pembelajaran
Dalam kurikulum 2013, semua materi pelajaran ditentukan oleh pusat. Guru memiliki ruang gerak terbatas dalam menyusun pembelajaran. Kurikulum merdeka memberikan kebebasan lebih kepada sekolah untuk menyesuaikan struktur pembelajaran dengan konteks lokal dan kebutuhan peserta didik. Ini menjadi perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini yang paling banyak diapresiasi oleh para guru.
3. Pendekatan Pembelajaran
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang menekankan pada proses observasi, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Sedangkan dalam kurikulum merdeka, pendekatannya bersifat diferensiatif, di mana guru menyesuaikan metode pembelajaran sesuai kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa.
4. Materi Pelajaran
Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini juga dapat dilihat dari bobot materi. Kurikulum merdeka menyederhanakan konten agar siswa tidak terlalu terbebani. Fokusnya adalah pada pendalaman konsep, bukan sekadar penguasaan banyak materi. Hal ini memungkinkan siswa belajar dengan lebih tenang dan memahami secara mendalam.
5. Penilaian Belajar

Dalam kurikulum 2013, penilaian sangat administratif dan kuantitatif. Banyak guru mengeluh tentang rumitnya pelaporan nilai. Sebaliknya, kurikulum merdeka mengedepankan asesmen formatif, yaitu penilaian yang dilakukan untuk melihat perkembangan siswa dan digunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki proses belajar.
6. Peran Guru
Guru dalam kurikulum 2013 lebih berperan sebagai penyampai informasi. Di kurikulum merdeka, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mendampingi siswa dalam proses eksplorasi pengetahuan. Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini ini mencerminkan perubahan paradigma dari pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa.
7. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Kurikulum 2013 belum mengenal adanya projek tematik khusus. Di kurikulum merdeka, terdapat kegiatan P5 yang mendorong siswa untuk membangun karakter melalui tema-tema relevan seperti gotong royong, kreativitas, dan kebinekaan global. Ini merupakan perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini yang sangat terlihat dalam praktik pembelajaran sehari-hari.
8. Fleksibilitas Waktu dan Kegiatan
Kurikulum 2013 cenderung memiliki jadwal pelajaran yang ketat dan padat. Sementara itu, kurikulum merdeka memberi ruang bagi sekolah untuk mengatur waktu pembelajaran dengan lebih fleksibel. Kegiatan belajar bisa dilakukan di luar kelas, melalui eksperimen, diskusi, bahkan kolaborasi dengan komunitas lokal.
9. Kesiapan Menghadapi Dunia Masa Depan

Kurikulum merdeka dirancang untuk menghadapi tantangan abad 21. Fokus pada critical thinking, komunikasi, kolaborasi, dan literasi digital menjadi prioritas. Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, sekarang ini sangat terasa saat anak diperkenalkan dengan teknologi, kreativitas, dan cara berpikir terbuka terhadap perubahan.
Peran Orang Tua di Era Kurikulum Merdeka
Orang tua bukan hanya pelengkap, tapi partner penting dalam kurikulum merdeka. Anak membutuhkan pendampingan yang aktif dan suportif dari rumah. Salah satu bentuk dukungan yang bisa diberikan adalah mengenalkan anak pada aktivitas yang sesuai dengan semangat merdeka belajar, seperti belajar coding.
Coba Kelas Coding Gratis di Timedoor Academy

Ingin tahu detail program?
Timedoor Academy menawarkan kelas coding gratis yang dirancang khusus untuk anak-anak sesuai dengan usia dan minat mereka. Di sini, anak tidak hanya belajar tentang teknologi, tetapi juga melatih logika, kreativitas, dan kepercayaan diri.
Kelas disusun dengan pendekatan berbasis proyek, yang sejalan dengan prinsip kurikulum merdeka. Anak akan diajak membuat game, animasi, atau aplikasi sederhana sambil belajar problem solving dan bekerja sama dengan teman. Dengan didampingi mentor profesional, anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan dan membangun masa depan yang lebih cerah. Ajak buah hati anda untuk merasakan pengalaman seru kelas coding gratis disini!